Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan pentingnya peningkatan industri kelapa sawit di Indonesia. Ia menilai, industri sawit memiliki kelebihan yang spesial dibanding industri lainnya yang dimiliki Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan JK dalam sambutannya saat peluncuran buku Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin.
"Industri sawit memiliki kekebalan dibandingkan dengan sektor lain, seperti tekstil, manufaktur hingga otomotif," kata JK di Jakarta, Rabu (9/10).
Baca juga : Kementerian Pertanian Dorong Peningkatan Produktivitas Sawit di Indonesia
Untungnya, lanjut JK, Indonesia menjadi negara produsen sawit terbesar di dunia. Sehingga menjadi peluang besar bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan di pasar internasional.
"Industri sawit memiliki pasar tersendiri, baik dari domestik maupun internasional. Tentu ini peluang besar bagi Indonesia sebagai salah satu produsen sawit terbesar di dunia," kata JK lagi.
JK menyebutkan salah satu keberuntungan lainnya bagi Indonesia lantaran sawit tidak bisa tumbuh di Tiongkok. "Kalau bisa tumbuh di situ, habis juga kita akibat (persaingan) industri," tambah JK.
Baca juga : 1 Juta Hektare Lahan Sawit Bisa Ditanami Tanaman Pangan
Dengan demikian, JK mendorong agar Indonesia menangkap peluang tersebut dan berupaya meningkatkan nilai tambah dari produk industri sawit dalam negeri. Ia menyebut empat hal yang bisa mendorong kekuatan agro industri itu lebih kuat dan meningkatkan penerimaan negara lebih baik seperti rumusan mantan Gubernur Sulsel Pak Ahmad Amiruddin.
"Untuk maju kita harus tanam, petik, olah, dan jual. Empat langkah ini harus berjalan, jangan tiga poin saja, tanam petik lalu jual. Harus ada olah juga," sebut pria kelahiran Bone ini.
"Yang sekarang populer dengan hilirisasi. Itu sama saja," imbuhnya.
Lebih jauh, JK berharap pemerintah betul-betul memperhatikan potensi besar dari industri sawit dalam negeri. (Z-11)
Kegiatan ini bertujuan merehabilitasi kawasan yang terdampak kerusakan lingkungan sekaligus memperkuat upaya mitigasi perubahan iklim.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Kejaksaan Agung membantah diksi jaminan yang dikeluarkan oleh Wilmar International Limited terkait uang Rp11,8 triliun yang sudah disita penyidik.
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
HILIRISASI berkelanjutan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap komoditas kelolaan diolah hingga menjadi produk hilir yang menjadi bahan baku.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 9 Juni 2025 meresmikan tiga Compost House di desa-desa Ring 1 kawasan smelter Manyar—Manyar Sidorukun, Manyarejo, dan Manyar Sidomukti
PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memulai produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, dengan target tahunan sebesar 441.000 ton
Proyek prioritas di sektor hilirisasi dan ketahanan energi nasional dapat menekan penempatan dana ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE) di luar negeri.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved