Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dibuka melemah 2,42 poin atau 0,03% ke posisi 7.493,66, pada Senin (7/10) pagi. Adapun, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,61 poin atau 0,07% ke posisi 929,11.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memprediksi IHSG hari ini bergerak variatif seiring adanya rilis data-data perekonomian domestik dan mancanegara selama sepekan ke depan.
"Dalam sepekan ke depan, pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile merespons banyaknya data yang akan dirilis dari dalam dan luar negeri, mulai dari inflasi Amerika Serikat (AS) hingga risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, Senin.
Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat dalam Sentimen Positif Domestik dan Global
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan cadangan devisa periode September 2024. Sehari setelahnya bank sentral juga akan merilis hasil survei konsumen BI mengenai Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) periode September 2024.
Dari mancanegara, ketegangan geopolitik yang semakin memanas menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi kondisi pasar. Panasnya perang ini dikhawatirkan akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global sehingga pasar saham hingga mata uang bisa tertekan.
Harga minyak mentah menguat pada Jumat (4/10/2024), membawa kenaikan mingguan sekitar 9 persen yang didorong lebih tinggi akibat konflik yang semakin intens di Timur Tengah.
Pada Kamis pekan ini (10/10), AS akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode September 2024 dan berlanjut terdapat Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Meeting Minutes, untuk membahas kebijakan moneter AS, sehingga para investor mendapatkan petunjuk mengenai hasil keputusan suku bunga di masa mendatang. (Z-11)
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved