Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diaspora Indonesia di Eropa Sayangkan Dualisme Kadin

Putra Ananda
19/9/2024 21:47
Diaspora Indonesia di Eropa Sayangkan Dualisme Kadin
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Munaslub di Jakarta(Antara)

PERHIMPUNAN Diaspora Eropa Bersatu untuk Indonesia (Eropa Bersatu) menanggapi insiden terkait Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang dinilai melanggar norma hukum yang berlaku. Komunitas profesional Indonesia di Eropa ini merasa prihatin atas penyelewengan dan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.

Ketua Umum Eropa Bersatu, Sakaria Wielgosz, mengungkapkan kekecewaannya setelah membaca berita tentang Munaslub yang diadakan tanpa mematuhi prosedur yang benar. "

Saya sampai membuka AD/ART Kadin dan membaca sendiri syarat diselenggarakannya Munaslub. Dari info yang saya dapat, syarat tersebut tidak terpenuhi dari banyak aspeknya,” ujarnya kepada wartawan pada Kamis (19/9).

Baca juga : Istana belum Terima Surat Kemenkum dan HAM Perihal Kadin versi Bakrie

Sakaria mengingatkan bahwa keberadaan Kadin diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Ia menegaskan bahwa AD/ART Kadin seharusnya menjadi norma hukum yang mengikat.

“Jelas sekali AD/ART Kadin seharusnya menjadi norma hukum yang bersifat mengikat dan mengatur, apalagi juga disetujui dan ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI,” katanya.

Sakaria menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan ketidakpatuhan beberapa oknum di Kadin yang melanggar AD/ART mereka. Ia menyebut bahwa kejadian ini merupakan pukulan berat bagi kesatuan Kadin sebagai entitas.

Baca juga : Asosiasi Pengusaha Sayangkan Dualisme di Kadin, Tegaskan Tidak Dukung Kubu Manapun

Eropa Bersatu menekankan pentingnya kepatuhan terhadap AD/ART dan berharap pemerintah tidak terburu-buru dalam mengeluarkan Keppres terkait Munaslub yang diperselisihkan.

"Biarkan perselisihan ini diselesaikan melalui jalur yang sah dan sesuai, dan dapat dipastikan tidak ada lagi pelanggaran terhadap norma hukum," ujar Sakaria.

Ketua Eropa Bersatu Belgia, Nia Poniyah, juga menyampaikan keprihatinan yang sama. Ia mengingatkan bahwa dalam ART Kadin diatur mengenai etika bisnis, yang mencakup larangan melakukan perbuatan tercela dan menjaga kepentingan bersama. Nia menegaskan bahwa setiap pelanggaran AD/ART harus mendapatkan sanksi yang tegas.

Ia berharap Kadin dapat segera menyelesaikan masalah internal dan memulihkan kesatuannya sebagai organisasi profesional.

"Saya yakin, segala sesuatu yang sesuai prosedur dan benar akan tetap menjadi benar. Sebaliknya, segala sesuatu yang melanggar dan tidak sesuai, maka waktu akan menunjukkan kebenaran," tutup Nia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya