Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BANK Indonesia (BI) tetap memproyeksikan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate pada triwulan IV tahun ini. Saat ini BI masih mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,25%.
Pertimbangan penurunan tersebut melihat perkembangan suku bunga acuan AS atau fed funds rate/FFR. "Kami masih akan tetap melihat ruang terbuka penurunan BI rate pada triwulan IV 2024," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024 di Kantor BI, Jakarta, Rabu (21/8).
Untuk triwulan III 2024, Perry menuturkan pihaknya masih fokus penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah dengan penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrument Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). "Jadi perferensi kami secara fundamental rupiah masih akan cenderung menguat," imbuhnya.
Baca juga : BI Rate Tetap, Rupiah Menguat 80 Poin
Perry kemudian optimistis suku bunga acuan AS akan turun pada bulan depan melihat perlemahan data aktivitas ekonomi AS. CB Leading Index AS secara month on month (mom) pada Juli 2024 tercatat sebesar -0,6% atau lebih lemah dibandingkan perkiraan -0,3% dan lebih rendah dibandingkan Juni 2024 sebesar -0,2%. "Alhamdulillah, sebulan ini ekonomi AS kelihatan ada turning poin dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat dan mengarah kepada inflasi jangka panjang," ucapnya.
BI pun memperkirakan di tahun ini terjadi penurunan suku bunga acuan AS sebanyak dua kali dengan masing-masing sebesar 25 basis poin (bps). Di tahun depan BI meramalkan FFR akan turun sebanyak tiga kali dengan masing-masing penurunan 25 bps. "Dari hasil bacaan kami, dengan baseline 75 basis points, akan turun dua kali di tahun ini, mulai September dan November atau Desember," bilangnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Juli 2024, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga deposit facility atau penempatan dana rupiah tetap sebesar level 5,50%, dan suku bunga lending facility atau penyediaan dana rupiah tetap 7%.
Perry menjelaskan keputusan ini tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
"Keputusan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dengan inflasi terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%," ungkap Perry. (Z-2)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,5% akan disambut positif sektor perbankan dan sektor riil.
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
DALAM Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5%.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved