Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kejar Swasembada, Kementan Pacu Pemanfaatan Lahan Tidur

Naufal Zuhdi
11/8/2024 20:11
Kejar Swasembada, Kementan Pacu Pemanfaatan Lahan Tidur
Petani menanam padi di area persawahan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/1/2024).(Antara/Arnas Padda)

WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para petani di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), untuk mengoptimalkan lahan tidur yang ada menjadi lahan produktif bagi penguatan pangan Indonesia, terutama di tengah kondisi darurat pangan dunia.

"Kita semua wajib mengubah lahan menganggur menjadi lahan produktif. Kalau ada lahan produktif di Sumatra Utara, ada lahan kosong, lahan menganggur, mungkin karena kurang air dan lain-lain, segera laporkan ke Kepala Dinasnya. Nanti Kementerian Pertanian akan melakukan treatment-treatment, apakah itu pompanisasi supaya lahannya basah kemudian bisa ditanami tanaman pangan dan lain-lain," ujar Wamentan ketika menanam cabai dan bawang di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (11/8).

Menurutnya, potensi lahan tidur di Deli Serdang masih sangat terbuka dan dapat menghasilkan kecukupan pangan yang sangat besar. Terlebih, Indonesia pada beberapa bulan ke depan masih harus menghadapi kekeringan panjang akibat El Nino terparah sepanjang sejarah.

Baca juga : Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat

Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan sejumlah upaya untuk mengamankan ketersediaan pangan lewat program penambahan areal tanam (PAT) dengan memaksimalkan pompanisasi. Sumatra Utara saat ini memiliki target PAT sebesar 97 ribu hektare dan sampai saat ini sudah terealisasi 58 ribu hektare.

"Ini kita mau push lagi sampai dengan September sebisa mungkin 97 ribu itu kelar semua. Jadi titik-titiknya kita sudah ada. Kita sedang koordinasi dan banyak dibantu oleh Dinas Pertanian di Kabupaten Kota, Dinas Pertanian Provinsi, dan juga support yang maksimal dari Tentara Nasional Indonesia," ujar dia.

Sebelumnya, Kementan dan TNI telah menandatangani kerja sama atau MoU peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan seperti yang pernah diraih pada tiga tahun lalu untuk memperkuat pertanian dalam menghadapi ancaman dampak El Nino.

Baca juga : Mentan Amran Ajak Para Senator DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada

Mengenai hal ini, Wamentan mengingatkan kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan pompa agar sesegera mungkin digunakan dalam mengejar masa tanam dengan memanfaatkan sumber air yang ada.

"Di pertanian, waktu adalah komponen penting, pupuknya juga harus tepat waktu, tanamnya tepat waktu, airnya juga harus tepat waktu. Tanaman itu scheduling-nya jelas. Pada saat Anda butuh pupuk, harus ada pupuk. Saat menanam, harus ada air. Kalau tidak ada air, enggak bisa menanam," jelasnya.

Selain itu, Sudaryono juga menyempatkan diri meninjau lokasi PAT/Pompanisasi di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan. Di kesempatan ini, dia menyampaikan bahwa 65 bendungan yang dibangun Presiden Joko Widodo bisa dimanfaatkan secara maksimal sampai ke irigasi tersier hingga masuk ke persawahan.

"Bukan hanya pompa, tapi juga irigasi yang rusak kita perbaiki. Yang belum ada, kita tambah. Sekarang ini baru 20 persenan lahan dari 7,4 juta yang kena dampak irigasi. Kita mau meningkatkan dari 20% menjadi 50%. Artinya, dari yang tadinya 1,5 juta yang kena irigasi, kita mau tingkatkan tambah 2,1 juta-2,2 juta lagi. Sehingga totalnya bisa hampir 4 juta hektare itu bisa irigasi, panen 3 kali. Sehingga kita harapkan nanti swasembada pangan, dalam hal ini adalah beras, itu betul-betul dapat segera," terangnya. (Fal/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya