Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IMF Proyeksi Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024 dan 2025

Insi Nantika Jelita
08/8/2024 09:51
IMF Proyeksi Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024 dan 2025
Ilustrasi(Antara)

Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia akan stagnan di level 5% hingga 5,1% pada 2024 dan 2025. Pertumbuhan ekonomi yang stabil itu bisa dicapai di tengah risiko seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi suku bunga tinggi untuk waktu yang lama (high for longer) pada keuangan global.

IMF juga memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi stance kebijakan moneter Indonesia, melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan, serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Proyeksi positif IMF sejalan dengan asesmen Bank Indonesia yang memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik danberdaya tahan terhadap dampak rambatan global.

Baca juga : Pemerintah Kawal Ketat Ekonomi Amerika Serikat yang tidak Baik-Baik Saja

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi risiko ketidakpastian global dengan tetap menjaga independensi dalam mencapai tujuan yang diamanatkan undang-undang.

Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan serta momentum pertumbuhan ekonomi.

Sebagaimana diketahui, proyeksi yang disampaikan IMF tidak berbeda jauh dari capaian pertumbuhan ekonomi nasional dalam dua tahun terakhir. Tahun lalu, ekonomi tumbuh sebesar 5,05%, lebih rendah dibanding capaian 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31%.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya