Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DI Indonesia, jenis bank dibedakan berdasarkan peran dan aktivitas operasionalnya. Bank pada umumnya merupakan lembaga keuangan yang berwenang menerima simpanan dan bertindak sebagai perantara dalam kegiatan keuangan.
Tabungan, deposito, dan berbagai kegiatan keuangan lainnya dapat diakses melalui layanan perbankan. Apa apa saja jenis-jenis bank di Indonesia berdasarkan perannya?
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan utama, yaitu mencapai dan menjaga stabilitas nilai rupiah. Stabilitas nilai rupiah mencakup dua aspek, yaitu stabilitas moneter terhadap barang dan jasa dalam negeri, dan stabilitas mata uang asing.
Baca juga : Penyaluran Kredit Baru Meningkat, Kecuali KPR Terindikasi Melambat
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, Pasal 1, bank sentral adalah lembaga keuangan negara yang berwenang menerbitkan alat pembayaran sesuai dengan kerangka hukum suatu negara, merumuskan, dan melaksanakan kebijakan moneter.
Bank pemerintah adalah bank yang didirikan dan dikapitalisasi oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank tersebut juga menjadi milik pemerintah. Contoh bank pemerintah antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Selain itu, terdapat bank daerah milik pemerintah yang beroperasi di tingkat Provinsi dan kabupaten atau kota. Contohnya BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara, BPD Sumatera Selatan, BPD Sulawesi Selatan dan lain-lain.
Baca juga : BI Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit
Menurut situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bank ini menyediakan berbagai layanan produk dan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Oleh karena itu, bank umum mempunyai fungsi menghimpun modal langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk dan menyediakan berbagai produk keuangan kepada mereka. Contoh bank umum yaitu Bank BCA, Bank Muamalat, Bank Bukopin, Bank Danamon, dan lain-lain.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip tradisional atau syariah.
Baca juga : Buat Malu Keluarga Cendana, Alasan Soedrajad Djiwandono Dipecat Jadi Gubernur BI
Namun, BPR tidak terlibat dalam layanan arus pembayaran. Operasional BPR jauh lebih terbatas dibandingkan dengan bank umum. Sebab, BPR tidak diperbolehkan menerima simpanan giro, melakukan operasi valuta asing, atau aktif di bidang perasuransian.
Jenis bank yang selanjutnya adalah bank swasta nasional yang didirikan dan modalnya berasal dari perseorangan atau badan hukum yang terdaftar di negara tersebut.
Tidak seperti bank umum, bank-bank ini beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Misalnya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank swasta domestik terkemuka di Indonesia.
Baca juga : Masih Banyak UMKM Sulit Manfaatkan KUR, Apa Sebabnya?
Bank campuran adalah bank yang mendapat dukungan dari beberapa badan hukum. Sahamnya dimiliki oleh dua pihak, baik domestik maupun asing.
Contoh bank campuran antara lain Chinatrust Bank Indonesia, Mizuho Bank Indonesia, dan Rabobank International Indonesia.
Bank asing merupakan bank umum swasta yang memiliki tujuan sebagai perwakilan atau cabang dari bank induk yang berbasis di negara asalnya. Bank jenis ini dapat berupa cabang dari bank swasta asing atau pemerintah asing, dan kepemilikannya dimiliki pihak asing.
Saat ini, Indonesia memiliki 10 kantor cabang bank asing (KCBA) yang terdaftar di direktorat perbankan, antara lain Bank of China Limited, Deutsche Bank dan JP Morgan Chase Bank.
Dengan berbagai jenis bank yang ada di Indonesia, masing-masing lembaga keuangan memiliki peran dan tujuannya masing-masing. Hal ini dapat menciptakan keragaman dan peluang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka yang beragam.
(Z-9)
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Pendekatan pembangunan koperasi seharusnya dimulai dari bawah, bukan dengan pendekatan struktural yang instan.
PT Bank Central Asia (BCA) mempertahankan posisinya sebagai bank terbaik di Indonesia versi Forbes.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved