Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUBERNUR Bank Indonesia periode 1993-1998 Soedrajad Djiwandono mengatakan tak menyimpan dendam pada Presiden ke-2 Soeharto lantaran dipecat dari jabatannya sebagai gubernur bank sentral.
"Saya tidak memusuhi beliau, karena yang saya lakukan sama sekali tidak diubah beliau. Tetap ditutup bank yang sudah saya tutup," ujarnya saat memberikan kuliah umum dalam acara Midyear Banking and Economic Outlook 2024 oleh Infobank, Selasa (2/7).
Soedrajad mengatakan, ia diberhentikan dua bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Hal itu terjadi lantaran ia dinilai telah mencoreng nama Keluarga Cendana. Kala itu, dia menutup 16 bank yang dinilai berkinerja buruk, tiga di antaranya dimiliki oleh keluarga Soeharto.
Baca juga : Penyaluran Kredit Baru Meningkat, Kecuali KPR Terindikasi Melambat
Tiga bank tersebut ialah Bank Jakarta yang dimiliki oleh Probosutedjo, adik dari Soeharto. Kemudian Bank Andromeda dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo, anak dari Soeharto, dan Bank Industri yang dimilik oleh Titiek Soeharto.
"Saya dipecat oleh bos, karena policy saya dianggap membuat malu keluarga, menutup 16 bank, dan 3 milik keluarga," kata Soedrajad.
"Bank sentral pada waktu itu belum independen. Baru independen pada 1999. Gubernur bank sentral saat saya itu adalah menteri, anggota kabinet, di dalam presidensil kabinet, bisa diberhentikan presiden kapan pun, dan itu yang dilakukan," tambahnya.
Penutupan 16 bank itu dilakukan saat perekonomian Indonesia tak menentu. Soedrajad meyakini itu merupakan alasan utama dirinya dipecat sebagai Gubernur BI meski Soeharto sama sekali tak pernah menjelaskan sebenarnya.
Kendati begitu, dia menghormati Soeharto lantaran tak mengubah keputusan penutupan 16 bank tersebut. "Saya senang melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab akademis. Saya tutup (16 bank) maka ditutup. Saya dipecat, tapi untungnya keputusan saya tidak pernah diubah," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Warisan otoritarianisme masih tetap dirasakan sampai saat ini. Amnesty International Indonesia menilai, peringatan 27 tahun reformasi justru diwarnai dengan erosi hak asasi manusia (HAM).
Hariman Siregar menyampaikan bahwa pertemuan mereka hari ini memiliki kesamaan tanggal dengan jatuhnya Soeharto dari Presiden ke-2.
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional karena banyaknya kejahatan yang dilakukan.
Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), menolak usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Soeharto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved