Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77

Thalatie K Yani
02/7/2024 13:05
BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77
Pada Juni 2024, sebanyak 32 provinsi di Indonesia mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP), dengan kenaikan nasional mencapai 118,77 atau(Foto-foto: Dok. Humas Kementan)

SEBANYAK 32 Provinsi mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP), Juni 2024. Kenaikan ini melengkapi kenaikan NTP nasional pada bulan yang sama yaitu sebesar 118,77 atau naik 1,77%. Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi mengatakan kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,85% atau lebih tinggi jika dibandingkan indek harga yang dibayar petani yaitu sebesar 0,08%.

"NTP pada juni 2024 tercatat 118,77 atau naik 1,77%," ujar Imam dalam Berita Resmi Statistik yang ditayangkan melalui  live streaming, Senin (1/7).

Imam mengatakan, sejumlah komoditas yang memiliki andil besar pada kenaikan ini di antaranya adalah gabah, kakau coklat biji, kopi dan komoditas karet. Hal ini sejalan dengan kenaikan NTP tertinggi yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 2,68%.

Baca juga : BPS: Nilai Tukar Petani Bulan Oktober Capai 116,73, Naik 0,82 Persen

"Kenaikan tersebut terjadi karena indek harga yang diterima petani naik 2,88%," katanya.

Selain NTP, kata Imam, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani atau NTP yang tercatat 121,90 atau naik 1,65%. Kenaikan terjadi karena indek harga yang diterima petani naik sebesar 1,82% dan indek biaya produksi naik 0,20%.

"Komoditas yang dominan pada kenaikan ini adalah bakalan sapi, bibit sapi dan upah penanaman. Sementara jika dilihat pada subsektornya, NTUP tertinggi terjadi pada tanaman perkebunan rakyat," katanya.

Baca juga : NTP Maret Meningkat, Tiga Subsektor Pertanian Ini Kuncinya

Kembali pada sebaran data NTP, sebanyak 32 provinsi mengakami kenaikan dengan kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yang didorong oleh komoditas lada. Sementara 5 provinsi lainya mengalami penurunan serta satu provinsi cendrung stabil.

"Sama halnya dengan NTP, sebanyak 32 provinsi mengalami kenaikan NTUP dengan peningkatan tertinggi terjadi di Bangka Belitung. Sementara 6 provinsi mengalami penurunan," katanya.

Terkait hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan kenaikan NTP merupakan keuntungan bagi petani dan perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi. 

Kuntoro juga menegaskan selama ini sektor pertanian menjadi tumpuan pembangunan ekonomi,  sekaligus menjanjikan kesejahteraan rakyat. Utamanya, dalam hal ini perlu diperhatikan peningkatan daya saing komoditas, peluang pasar ekspor dan upaya mendorong pertumbuhan produksi komoditas pertanian nasional.

"Dan yang pasti harga yang baik dan pasar yang menjanjikan harus terus dimanfaatkan. Momentum ini sangat penting bagi para petani kita dan pelaku bisnis pertanian ke depannya," jelasnya. (Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya