Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rabu (19/6) Pagi, Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Rilis Neraca Perdagangan Domestik

Basuki Eka Purnama
19/6/2024 10:29
Rabu (19/6) Pagi, Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Rilis Neraca Perdagangan Domestik
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (18/06/2024).(MI/Usman Iskandar)

NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (19/6) dibuka menguat seiring pasar menunggu rilis neraca
perdagangan domestik.

Pada awal perdagangan, Rabu (19/6) pagi, rupiah naik 25 poin atau 0,16% menjadi Rp16.387 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (14/6) sebesar Rp16.412 per dolar AS.

"Hari ini, Badan Pusat Statistik akan merilis neraca perdagangan Mei 2024. Kami memperkirakan surplus perdagangan akan menyempit menjadi US$2,13 miliar dari US$3,56 miliar pada April 2024 karena normalisasi kegiatan ekonomi setelah libur," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Rabu (19/6).

Baca juga : Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS

Josua memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp16.300 per dolar AS sampai dengan Rp16.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) melonjak 13-21 basis poin (bps), terutama karena meningkatnya kekhawatiran mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintahan baru di kalangan investor.

Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp19,32 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatat rata-rata sebesar Rp11,55 triliun. 

Baca juga : Selasa (21/5), Rupiah Melemah Akibat Pernyataan Pejabat Fed yang Hawkish

Hari ini, pemerintah akan mengadakan lelang obligasi seri SBSN dengan target indikatif sebesar Rp10 triliun.

Seri yang dilelang pada lelang tersebut adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, dan PBS038.

Di sisi lain, dolar AS terdepresiasi setelah Penjualan Ritel AS Mei 2024 tercatat lebih rendah dari perkiraan. Penjualan Ritel AS pada Mei 2024 naik 0,1% month on month (mom), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar -0,2 persenmom, namun masih di bawah perkiraan 0,3% mom.

Data tersebut mengindikasikan permintaan konsumen yang cenderung rendah, sehingga mengurangi tekanan inflasi dari sisi permintaan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya