Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, meminta kepada pemerintah untuk menjaga ketersediaan air. Ini dilakukan demi menjaga produktivitas pertanian jelang memasuki musim kemarau.
"Ketersediaan air menjadi kunci karena setiap tanaman membutuhkan air. Ketika kemarau, curah hujan relatif sedikit. Ini yang menyebabkan petani kerap menggunakan air sungai untuk mengairi tanamannya," ucap Eliza saat dihubungi pada Selasa (18/6).
Untuk bisa mengalirkan air dari sungai ke lahan, sambung Eliza, para petani membutuhkan mesin pompa dan solar untuk untuk menggerakkan mesin pompa tersebut. Hal inilah yang harus disediakan pemerintah yakni menyediakan solar dengan harga terjangkau bagi petani.
Baca juga : Solusi bagi Pemerintah untuk Jaga Produktivitas Pertanian
"Petani kerap kesulitan mendapatkan solar karena aksesnya cukup jauh dari SPBU. Pemerintah tampaknya perlu jemput bola dengan menyediakan program solar keliling agar petani terbantu," ungkap dia.
Selain itu, ia menilai bahwa perlu penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan, tahan terhadap hama penyakit dan tanaman, dan perlu pendampingan intensif dari penyuluh agar dapat memonitoring tanaman tersebut.
Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang, Eliza mengusulkan pemerintah agar memperbaiki infrastruktur irigasi dan pembangunan embung yang didukung dengan anggaran yang memadai.
"Pembangunan embung ini kerap kali mengalami kesulitan karena rumitnya pembebasan lahan untuk dibangun embung, biaya pembangunan dan perawatannya. Embung ini dapat menjadi alternatif solusi agar petani tidak perlu jauh-jauh memompa air dari sungai yang akan menelan biaya cukup besar karena untuk membeli solar subsidi," pungkasnya. (Z-2)
Tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.
Kementan aktif mendorong percepatan tanam padi dan program pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan dan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kementan menggencarkan program pompanisasi yang dianggap solusi tercepat mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementan langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air.
Kementan membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
MENGANTISIPASI dampak musim kemarau yang mulai dirasakan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menyalurkan bantuan air bersih.
Kemarau basah yang tengah terjadi membuat sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dilanda hujan deras. Begitu juga dengan prakiraan cuaca BMKG pada Senin, 26 Mei 2025 hari ini.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved