Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, meminta kepada pemerintah untuk menjaga ketersediaan air. Ini dilakukan demi menjaga produktivitas pertanian jelang memasuki musim kemarau.
"Ketersediaan air menjadi kunci karena setiap tanaman membutuhkan air. Ketika kemarau, curah hujan relatif sedikit. Ini yang menyebabkan petani kerap menggunakan air sungai untuk mengairi tanamannya," ucap Eliza saat dihubungi pada Selasa (18/6).
Untuk bisa mengalirkan air dari sungai ke lahan, sambung Eliza, para petani membutuhkan mesin pompa dan solar untuk untuk menggerakkan mesin pompa tersebut. Hal inilah yang harus disediakan pemerintah yakni menyediakan solar dengan harga terjangkau bagi petani.
Baca juga : Solusi bagi Pemerintah untuk Jaga Produktivitas Pertanian
"Petani kerap kesulitan mendapatkan solar karena aksesnya cukup jauh dari SPBU. Pemerintah tampaknya perlu jemput bola dengan menyediakan program solar keliling agar petani terbantu," ungkap dia.
Selain itu, ia menilai bahwa perlu penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan, tahan terhadap hama penyakit dan tanaman, dan perlu pendampingan intensif dari penyuluh agar dapat memonitoring tanaman tersebut.
Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang, Eliza mengusulkan pemerintah agar memperbaiki infrastruktur irigasi dan pembangunan embung yang didukung dengan anggaran yang memadai.
"Pembangunan embung ini kerap kali mengalami kesulitan karena rumitnya pembebasan lahan untuk dibangun embung, biaya pembangunan dan perawatannya. Embung ini dapat menjadi alternatif solusi agar petani tidak perlu jauh-jauh memompa air dari sungai yang akan menelan biaya cukup besar karena untuk membeli solar subsidi," pungkasnya. (Z-2)
Tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.
Kementan aktif mendorong percepatan tanam padi dan program pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan dan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kementan menggencarkan program pompanisasi yang dianggap solusi tercepat mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementan langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air.
Kementan membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan.
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved