Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH harus mempersiapkan solusi, baik jangka pendek maupun menengah-panjang, menghadapi musim kemarau kali ini. Itu penting dilakukan untuk menjaga produktivitas pertanian agar tidak mengalami penurunan.
Untuk solusi jangka pendek misalnya, kata pengamat pertanian Syaiful Bahari, pemerintah harus memperhatikan sistem pengairan. Contohnya, menambah distribusi pompanisasi khususnya di daerah sentra padi.
"Yang paling mungkin solusi untuk jangka pendek ialah memperbanyak pompanisasi di daerah sentra padi, membuat sumur artesis dengan menggunakan teknologi tetes (drip water system), membuat tandon-tandon air, atau membuat hujan buatan," ujar Syaiful saat dihubungi pada Selasa (18/6).
Baca juga : Kemarau Tiba, Para Petani Diminta Buat Penampungan Air
Di sisi lain, untuk solusi jangka menengah-panjang, Syaiful meminta pemerintah untuk segera mengembangkan benih padi yang tahan dengan iklim kering dengan mencontoh India.
"Solusi jangka menengah-panjang, pemerintah segera kolaborasi dengan lembaga penelitian dan universitas untuk mengembangkan benih padi lahan kering atau yang tahan dengan iklim kering, seperti yang dikembangkan di India," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau 2024 sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.
Pada bulan ini misalnya, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan. (Z-2)
Tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.
Kementan aktif mendorong percepatan tanam padi dan program pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan dan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kementan menggencarkan program pompanisasi yang dianggap solusi tercepat mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementan langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air.
Kementan membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved