Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH harus mempersiapkan solusi, baik jangka pendek maupun menengah-panjang, menghadapi musim kemarau kali ini. Itu penting dilakukan untuk menjaga produktivitas pertanian agar tidak mengalami penurunan.
Untuk solusi jangka pendek misalnya, kata pengamat pertanian Syaiful Bahari, pemerintah harus memperhatikan sistem pengairan. Contohnya, menambah distribusi pompanisasi khususnya di daerah sentra padi.
"Yang paling mungkin solusi untuk jangka pendek ialah memperbanyak pompanisasi di daerah sentra padi, membuat sumur artesis dengan menggunakan teknologi tetes (drip water system), membuat tandon-tandon air, atau membuat hujan buatan," ujar Syaiful saat dihubungi pada Selasa (18/6).
Baca juga : Kemarau Tiba, Para Petani Diminta Buat Penampungan Air
Di sisi lain, untuk solusi jangka menengah-panjang, Syaiful meminta pemerintah untuk segera mengembangkan benih padi yang tahan dengan iklim kering dengan mencontoh India.
"Solusi jangka menengah-panjang, pemerintah segera kolaborasi dengan lembaga penelitian dan universitas untuk mengembangkan benih padi lahan kering atau yang tahan dengan iklim kering, seperti yang dikembangkan di India," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau 2024 sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.
Pada bulan ini misalnya, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan. (Z-2)
Tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.
Kementan aktif mendorong percepatan tanam padi dan program pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan dan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kementan menggencarkan program pompanisasi yang dianggap solusi tercepat mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementan langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air.
Kementan membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
PERUBAHAN iklim terus menjadi ancaman serius bagi dunia. Badan ilmiah utama PBB untuk iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kembali mengingatkan dunia di COP29
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil diramalkan mencapai rekor tertinggi 37,4 miliar ton pada 2024, naik 0,8% dari 2023. Temuan ini mengacu laporan terbaru Global Carbon Budget.
RATUSAN hektare (ha) lahan sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam dan tanam padi rendengan (musim tanam pertama).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved