Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANK Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) biasanya lekat dengan stigma berskala kecil dan hanya melayani nasabah lokal karena modal yang terbatas.
Untuk mengubah hal tersebut, perusahaan fintech Komunal menggandeng BPR dan BPR Syariah untuk melakukan transformasi digital sehingga dapat bersaing dengan bank umum konvensional.
“BPR ini kan biasanya kecil karena di daerah, untuk membuat mereka terbuka dengan digital, tantangan pertama itu adalah perubahan mindset. Mindset bahwa digital itu bisa menolong mereka,” kata Komisaris Komunal Indonesia Peter Jacobs di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Baca juga : BPR: Dikawal OJK, Depositonya Dijamin LPS, Berbuah Peningkatan Kepercayaan Masyarakat Berinvestasi
Hal ini menjadi tantangan untuk mengenalkan lebih jauh mengenai DepositoBPR by Komunal tidak hanya kepada BPR tetapi juga kepada para nasabah (user).
Oleh karena itu, Komunal sebagai satu-satunya marketplace deposito menggelar pameran “Komunal BPR Fair” yang berlangsung selama 5-9 Juni 2024 di Mall of Indonesia (MOI) Jakarta. Pameran ini diikuti antara lain BPR Nusumma (Jawa Timur), BPR Pekanbaru Madani Perseroda (Riau), BPR Suryajaya Kubutambahan (Bali), BPR Kirana (Jawa Timur), dan BPRS Artha Madani (Jawa Barat)
"Masih banyak warga di ibu kota yang masih perlu dijelaskan tentang BPR. Kalau selama ini mereka hanya bisa lihat BPR-BPR mitra kami dalam bentuk nama di aplikasi, kami bawa BPR mitra pilihan kami untuk menelusuri langsung para deposan di kota Jakarta supaya mereka bisa secara akrab bertemu langsung,” kata AVP Marketing and Communications Komunal Indonesia Vera Rosana.
Baca juga : Dukung Penguatan Literasi Keuangan, DepositoBPR by Komunal Gelar Fundtasia Fair
"Dari Komunal, sebenarnya harapannya adalah membantu para BPR terutama dari sisi pendanaan, supaya BPR ini lebih dikenal oleh masyarakat luas terutama akan produk deposito nya yang sebenarnya unggul, dari sisi bunga penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan dari sisi keamanan juga," kata Co-Founder & CFO Komunal Indonesia, Kendrick Winoto.
Kepercayaan masyarakat yang semakin kuat pada BPR terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sudah terakumulasi di DepositoBPR by Komunal, yang mencapai Rp7 triliun-Rp8 triliun.
"Sejak platform BPR dibuka pada 2021 sampai sekarang sudah Rp7 triliun, sampai Rp8 triliun yang sudah terdanai dari platform kami. Ini menjadikan BPR lebih leluasa untuk menyalurkan pendanaan kepada masyarakat," kata Kendrick.
Komunal BPR Fair ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap BPR, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah investasi yang masuk ke BPR. Ini tidak hanya akan memperkuat BPR sebagai institusi keuangan lokal tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kota-kota lain. (H-2)
Di tengah beragamnya penawaran investasi dengan profil risiko yang bervariasi, semakin banyak masyarakat yang mencari alternatif lebih stabil, aman, dan tetap menguntungkan.
Fundtastic, aplikasi wealth management investasi reksa dana, emas digital, deposito, dan SBN, tengah mempersiapkan peluncuran produk finansial terbaru berupa deposito.
Fleksibilitas deposito memungkinkan investor lebih leluasa dalam menyusun strategi jangka menengah dan pendek.
Menag Nasaruddin Umar mengapresiasi atas keberadaan BPKH yang fokus menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana haji untuk kepentingan umat.
Para Pelaku Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Asosiasi P3MI merasa keberatan dengan salah satu pasal di RUU Perlindungan PMI.
Di awal 2025, kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia terus disesuaikan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu faktor penting yang menjadi perhatian adalah suku bunga bank.
"Kredit usaha kecil tumbuh tertinggi sebesar 8,65% di tengah upaya perbankan yang fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM."
BSI fokus memperkuat kualitas dana pihak ketiga (DPK) untuk menjaga resiliensi dan pertumbuhan berkelanjutan melalui pelayanan yang lebih inovatif dan inklusif.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun pada 2024. Ini berarti laba bersihnya tumbuh 22,83% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, daya beli masyarakat diperkirakan masih akan rendah di semester I 2025.
Menyusul perkembangan wondr by BNI yang positif, analis dari berbagai sekuritas memperkirakan dana pihak ketiga BNI dapat tumbuh signifikan, diperkirakan menembus Rp900 triliun di 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved