Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Wahana Inti Makmur Tbk (WIM/NASI), produsen dan distributor beras, optimistis dapat meningkatkan laba bersih pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh penambahan populasi yang mendongkrak permintaan beras.
Selain itu, permintaan beras khusus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat masyarakat. Ini membuka peluang bagi perseroan untuk merebut pasar yang lebih besar.
Selama ini, WIM menjual beras medium dan khusus dengan porsi 50:50. Merek dagang beras WIM antara lain Dua Tani, Baroma, Hideaki, Kiyoshi, Yonggi, dan Taeyangssal. Produk perseroan dipasarkan lewat pasar modern, general trade, hotel restoran dan kace (horeka), distributor daerah dan online, serta individu.
Baca juga : Stok Beras di Pedagang Merosot Akibat Distributor Terapkan BayarTunai
Perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10% menjadi Rp 87 miliar pada 2024, dibandingkan tahun lalu Rp 79 miliar, sedangkan laba bersih naik 618% menjadi Rp 2,6 miliar dari Rp 362 juta.
Direktur Utama WIM Piero Mustafa menyatakan, perseroan akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan menambah fokus yang lebih besar kepada segmen pelanggan dengan margin keuntungan yang lebih besar semisal restoran untuk memacu kinerja keuangan dan operasional.
Kemudian, melakukan penetrasi yang lebih luas dan dalam ke pasar tradisional (general trade), meningkatkan efisiensi di bagian produksi dan operasional, serta meningkatkan dan memperkuat praktik good corporate governance (GCG).
Baca juga : Harga Minyak Goreng Tropical di Depok Naik Lebih Tinggi
Perseroan juga akan menerapkan sejumlah strategi untuk menggenjor kinerja keuangan, seperti memberikan pelayanan terbaik dengan upaya maksimal, melakukan kontrol kualitas bahan baku yang keta, memaksimalkan penggunaan mesin berteknologi tinggi, mempertahankan penggunaan teknologi pengemasan modern.
“Selanjutnya, perseroan menyediakan produk beras dengan pilihan yang bervariasi, memperluas produk private label dan customized, memastikan semua produk beras memiliki izin jual dan izin edar, memperluas area pemasaran, memperluas kerja sama pertanian plasma,” kata Piero.
Piero menambahkan, kendala dan tantangan yang dihadapi perseroan tahun 2024 adalah kendala siklis yang berulang setiap tahunnya, yakni gejolak pasokan dan harga beras, peningkatan biaya operasional, khususnya biaya pengiriman (transportasi), serta kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) perseroan.
Sejalan dengan itu, Piero mengungkapkan, perseroan akan memonitor secara rutin dan ketat kondisi panen di berbagai sentra produksi padi dan pasokan beras di pasaran dan secara dini dan mengatur persediaan bahan baku beras untuk mengantisipasi kemungkinan kurang baik yang dapat terjadi.
“Perseroan juga akan melakukan pengaturan rute dan jadwal pengiriman supaya lebih efisien. Perseroan akan memberikan berbagai pelatihan yang tepat akan terus diberikan kepada karyawan secara berkelanjutan,” ujar dia. (H-2)
Kemitraan ini diresmikan melalui acara penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Jakarta pada Senin (7/7).
Pelajari apa itu distributor, peran, jenis, dan manfaatnya dalam bisnis. Temukan cara distributor membantu rantai pasok.
TERDAPAT banyak pemilik merek (brand) menawarkan peluang bisnis distributor, keagenan, reseller, dan kemitraan yang tahun ini berencana ekspansi bisnis ke berbagai wilayah di Indonesia.
PERUSAHAAN alat mewarnai asal Korea Selatan, Titi, menggandeng PT Kenko Sinar Indonesia sebagai distributor tunggal produknya di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan atas penjualan tertinggi kedua di dunia pada tahun 2023.
MMI juga akan mulai menyisir dari golongan distributor 1, wholesaler, reseller, motoris hingga warung-warung kecil dengan produk dalam kemasan renceng.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved