Capai Visi 2045, Ekonomi Harus Tumbuh 8% tiap Tahun

M. Ilham Ramadhan Avisena
20/5/2024 15:32
Capai Visi 2045, Ekonomi Harus Tumbuh 8% tiap Tahun
Pekerja menjemur kerupuk berbahan dasar tepung tapioka di Industri Rumah Tangga Doa Ibu di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.(Antara/M Risyal Hidayat)

INDONESIA berambisi menjadi negara berpendapatan tinggi dan maju yang dituangkan dalam visi Indonesia Maju 2045. Guna mencapai hal itu, pertumbuhan ekonomi mesti mampu tumbuh hingga 8% setiap tahun.

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 dalam Rapat Paripurna DPR ke-17 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5).

"Masih banyak pekerjaan rumah dan agenda pembangunan yang perlu ditangani dan diselesaikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga di kisaran 5% dalam berbagai guncangan dunia perlu diakselerasi menjadi 6% hingga 8% per tahun untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Baca juga : Ekonomi AS Diperkirakan tidak Stagflasi, ini Alasan Yellen

Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu, kata Sri Mulyani, dapat dilakukan dengan terus melanjutkan keberlanjutan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas serta tranformasi ekonomi yang telah konsisten dilakukan dalam 10 tahun terakhir.

Kesinambungan dan sekaligus perbaikan kebijakan menjadi kunci bagi keberhasilan pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. "Kita tidak bisa lagi bergantung pada kebijakan yang bersifat business as usual," ujar Sri Mulyani.

Dia menambahkan, transformasi ekonomi dengan mendorong peningkatan investasi produktif yang menciptakan nilai tambah tinggi sangat diperlukan. Karenanya, KEM PPKF harus terus menjaga daya tarik investasi dengan terus menjaga stabilitas dan prediktabilitas, memperbaiki pemerataan (ekualitas dan inklusivitas), serta harus berkelanjutan.

Adapun dalam KEM PPKF 2025 pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2025 berkisar pada 5,1% hingga 5,5%. Angka proyeksi tersebut didasari pada asumsi terkendalinya tingkat inflasi, kelanjutan agenda penghiliran sumber daya alam (SDA), pengembangan industri kendaraan listrik, dan digitalisasi yang mendukung iklim investasi. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya