Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPUTUSAN Bank Indonesia menaikan BI Rate berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, imbas kebijakan moneter itu berdampak pada peningkatan beban biaya di sektor riil dalam negeri.
Direktur Riset Jasa Keuangan Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Etikah Karyani mengatakan, sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan BI Rate ialah properti dan otomotif. Pasalnya, dua sektor itu memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang cukup besar di perekonomian.
"Ketika BI Rate naik, itu akan memengaruhi sektor riil, mungkin sektor yang bisa mengalami gejolak adalah di properti dan otomotif. Sekarang ini perlu ada stimulus dan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal," ujarnya dalam diskusi daring CoRE Quarterly Review 2024 bertajuk Tantangan Ekonomi di Tengah Transisi Pemerintah, Kamis (25/4).
Baca juga : Bank Indonesia Yakin Ada Ruang Penurunan BI Rate
Dia menyinggung perihal janji kampanye pemerintahan baru ke depan mengenai penyediaan tiga juta rumah untuk masyarakat. Program seperti itu, kata Etikah, dapat menjadi insentif nonfiskal yang diberikan pemerintah untuk menjaga geliat sektor properti di tengah tekanan kenaikan beban biaya akibat tingginya suku bunga.
Program seperti itu juga dinilai akan memberikan dampak rambatan yang positif ke perekonomian. Pasalnya geliat sektor properti melibatkan cukup banyak sektor lainnya. Dus, potensi dari melemahnya perekonomian imbas kebijakan moneter dapat terbendung.
Serupa dengan sektor properti, sektor otomotif turut memiliki multiplier effect yang cukup luas. Tingginya suku bunga berpotensi berdampak pada upaya ekspansi usaha yang kemungkinan akan tertahan lantaran biaya menjadi mahal.
Karenanya, Etikah menilai agenda yang belakangan disuarakan soal pengembangan kendaraan listrik dapat menjadi salah satu jawaban untuk menjaga geliat sektor otomotif. "Sekarang ini marak dan ada potensi ke arah ekonomi hijau. Mobil listrik ini menjadi cara yang bisa diberikan dari pemerintah (untuk sektor otomotif)," ujarnya. (Z-6)
Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dunia otomotif kepada generasi muda Indonesia sekaligus menanamkan semangat keberanian dan sportifitas dalam olahraga balap.
Kia Carens dilengkapi dengan fitur seperti Apple CarPlay, Android Auto, hingga pengisian daya nirkabel, sehingga perjalanan semakin menyenangkan.
Chief Executive Officer ACC, Hendry Christian, menyampaikan bahwa partisipasi ACC dan TAF di GIIAS 2025 merupakan bentuk komitmen mendukung kemajuan industri otomotif nasional.
Simak daftar 10 mobil terlaris di Indonesia lengkap dengan data penjualan terbaru. Toyota dan Daihatsu masih memimpin pasar otomotif nasional di tengah tren penurunan penjualan
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Event ini diikuti sekitar 8 ribu orang,termasuk 1.500 pebalap dari 19 negara untuk 9 kategori perlombaan.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved