Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Harga Beras di Jakarta Terpantau Belum Turun

Putri Anisa Yuliani
26/2/2024 17:56
Harga Beras di Jakarta Terpantau Belum Turun
Pedagang tengah melayani pembeli beras kualitas premium di Pasar Gembrong(MI / Usman Iskandar)

KEPALA Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebutkan stok beras di Jakarta saat ini dalam kondisi aman. 

Bahkan, ia menyatakan kondisi stok beras DKI dalam kondisi surplus karena ada 46 ribu ton yang tersedia di gudang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan rata-rata kebutuhan bulanan di DKI adalah 30 ribu ton. 

Ia pun mengimbau agar warga tidak melakukan aksi borong atau 'panic buying'.Sebelumnya pemerintah pusat telah mengguyur 50 ribu ton beras bagi pasokan di DKI Jakarta. 

Baca juga : DPR, Kementan, dan Bulog Gelar Sidak ke Pasar di Purwakarta

Eli, sapaan akrab nya, mengatakan pada 21 Februari lalu sebanyak 15 ribu ton beras sudah didistribusikan ke wilayah Jabodetabek untuk membantu menstabilkan harga beras.

Namun demikian, harga beras tidak akan langsung turun. Masih perlu berbagai upaya untuk menurunkan harga beras.

"Kalau harganya masih tinggi karena itu baru dua minggu kan. Kemudian untuk pasar-pasar tradisional ada bantuan pemerintah pusat, bantuan pangannya 1 KK 10 kg beras SPHP. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan sembako murah, kemudian bantuan pangan pemerintah, kemudian ada Bulog Siaga itu sudah launching. Mudah-mudahan dengan banyak kegiatan harganya semakin nyaman," jelasnya, Senin (26/2).

Baca juga : Bulog: Blora dan Grobogan Tunjukkan Kondisi Mulai Panen

Sementara itu, Pemprov DKI terus berupaya untuk mengendalikan inflasi lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari Pemprov DKI, BI DKI, BUMD pangan, dan BPS DKI.

Eli menekankan pentingnya menjaga stok melalui kerja sama dengan daerah produsen. Sebab, 99% pangan Jakarta berasal dari daerah lain.

Ia pun optimistis upaya-upaya yang dilakukan akan bisa menekan laju kenaikan harga beras terutama jelang ramadan dan lebaran.

"Dari saya, saya pasti mengatakan efektif. Tapi melihat antusiasme masyarakat demikian besar, kalau masyarakat sudah terpenuhi harusnya nanti harganya lama-lama akan turun. Menjadi harga normal gitu. Kalaupun (ada) kenaikan harga (saat) ramadan itu tidak sampai di atas 1,5-2%. Komoditas lain kan bisa sampai 7% misalnya telur," ujarnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik