Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Dosen UGM: Bijak Kelola Keuangan dan Ketahui Risiko Pinjol

Ardi Teristi
25/2/2024 09:55
Dosen UGM: Bijak Kelola Keuangan dan Ketahui Risiko Pinjol
Ilustrasi - Dosen UGM  I Wayan Nuka Lantara mengingatkan masyarakat agar bijak dalam mengelola keuangan dan mengetahui risiko pinjol.(MI/Agung)

MASALAH pinjaman online (pinjol) seolah-olah tidak pernah usai. Walau sebagian orang pinjol bisa membantu menyelesaikan persoalan keuangan, banyak yang terlilit pinjol hingga bunuh diri.

Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, I Wayan Nuka Lantara, Ph D, pun mengingatkan masyarakat agar bijak dalam mengelola keuangan. Apabila sudah sangat terpaksa harus meminjam uang dari pinjol, beberapa hal perlu diperhatikan karena bunga pinjaman yang dikenakan pada pinjol cukup tinggi.

"(Pengguna Pinjol) bisa jadi adalah peminjam ditolak bank karena profil keuangan tidak sesuai," kata dia saat menjadi Nara sumber dalam Program Sekolah Wartawan di Ruang Fortakgama Gedung Pusat UGM, Jumat (23/2) sore.

Baca juga : Begini cara Penuhi Kebutuhan dan Tetap Aman Mengatur Keuangan

Alhasil, model pinjaman online jadi pilihan karena jauh lebih cepat dan praktis dalam mendapatkan duit. Padahal, di balik kemudahan itu, peminjam juga memiliki risiko lebih besar, yaitu dari bunga yang besar hingga risiko denda yang besar pula.

Ia mengamati, jumlah peminjaman online akan tinggi saat Juli dan Agustus, masa pendaftaran sekolah dan kuliah, Jumlah peminjam paling rendah saat April.

Dari data yang ada, Wayan menyebut, uang yang berputar lewat pinjol sekitar Rp20 triliun, yang sekitar 3%-4% saja yang mengalami gagal bayar alias macet. 

Baca juga : Apakah Cicilan Kredit Online Bisa Dipakai untuk Kebutuhan Produktif?

"Memang  tidak semua lancar, sekitar 3%-4% yang macet," terang dia.

Rata-rata peminjam yang mengalami gagal bayar ini berada direntang usia 19-34 tahun. Mereka menggunakan uangnya lebih banyak ke arah konsumtif.

Namun, banyak pula peminjam Pinjol yang menggunakan uangnya untuk hal-hal produktif, seperti pendidikan dan menambah modal bisnis.

Baca juga : Wagely Bantu Karyawan Dapatkan Akses THR untuk Kebutuhan Idul Fitri

Ia pun memberikan beberapa tip dalam memilih pinjaman online. Pertama, calon peminjam harus menentukan dari awal tujuan meminjam uang apakah untuk memenuhi kebutuhan  atau keinginan.

Menurut Wayan, sepanjang pinjaman online diperuntukan untuk kegiatan produktif dan memberikan hasil maka tidak akan menjadi masalah. Namun, jika pinjaman untuk kepentingan konsumtif, hal itu memiliki efek risiko keuangan.

Kedua, usahakan untuk tetap teliti dengan membaca serta memahami surat kontrak perjanjian peminjaman. Ketiga, apabila sudah cair, usahakan untuk membayar kewajiban tepat waktu dan sesuai dengan jumlah tagihan untuk menghindari denda.

"Yang tidak kalah lebih penting, pastikan pinjol tersebut terdaftar di OJK karena per Januari 2022 ada 104 pinjol terdaftar di OJK," katanya.

Selain itu, peminjam juga harus mengecek tingkat bunga pinjaman, mengetahui secara baik reputasi perusahaan pinjol, serta mengetahui seberapa jauh kualitas layanan konsumen mereka. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik