Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SARANA Jaya bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Dana Perumahan (UPDP) dan Bank DKI menggelar Gebyar Hunian Terjangkau Vol 2.
Bertempat di salah satu hunian terjangkau yang dikembangkan Sarana Jaya, yakni Menara Kanaya Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (24/2), antusiasme warga DKI Jakarta atas hunian terjangkau ini meningkat dari Gebyar Hunian Terjangkau Vol 1 pada Desember 2023.
Warga DKI Jakarta sebagai calon penerima manfaat (CPM) sebelumnya melakukan registrasi melalui platform yang disediakan melalui media sosial Nuansa Cilangkap.
Baca juga : Pakar Properti Usulkan Hal Ini untuk Merealisasikan Target Zero Backlog Perumahan 2045
Selanjutnya, warga yang teregistrasi secara online, melakukan beberapa tahapan saat di lokasi Gebyar Hunian. Di antaranya, registrasi ulang, mendaftar melalui aplikasi Sirukim, verifikasi data, dan terakhir verifikasi oleh pihak bank.
Di sela kegiatan, berlangsung juga sesi talkshow oleh Kepala UPDP Meli Budiastuti, Kepala Divisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank DKI Randy Octionandes, serta bagian pemasaran Sarana Jaya, Erna Sasmita.
Meli Budiastuti menyampaikan Gebyar Hunian Terjangkau ini merupakan one stop service yang dilakukan langsung oleh DPRKP bersama Sarana Jaya dan Bank DKI kepada CPM yang mendaftar melalui aplikasi.
Baca juga : BonApp Indonesia Dorong Digitalisasi UMKM Kuliner
“Ke depannya kami akan intensifkan kegiatan Gebyar Hunian Terjangkau ini dan semoga hunian di Menara Kanaya ini segera habis terjual,” ucap Meli.
Sebagai informasi, program hunian terjangkau ini merupakan inisiasi Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi backlog (kesenjangan kepemilikan) perumahan.
Menyasar kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), program ini diharapkan bisa memberikan tempat tinggal layak, aman, dan nyaman bagi masyarakat DKI Jakarta, serta mengedepankan kemudahan akses dan sarana transportasi yang terintegrasi.
Acara ini juga sebagai komitmen Pemprov DKI Jakarta bersama Sarana Jaya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan hunian terjangkau dan berkualitas. (S-2)
MENJADIKAN Karawang, Jawa Barat, bukan hanya sebagai destinasi industri, melainkan juga sebagai masa depan hunian premium di timur Jakarta.
Ciputra Group resmi menggelar acara Berita Acara Serah Terima (BAST) tahap pertama untuk hunian CitraLake Villa.
MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perumahan kunci ketahanan kota hingga inklusi sosial.
Menurut Ara, rincian subsidi rumah ini akan diumumkan rinci pada waktunya.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
PROGRAM nasional Presiden Prabowo Subianto dalam membangun 3 juta rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus dijalankan di berbagai daerah.
Hal tersebut akan meningkatkan akses masyarakat untuk memiliki rumah
Enam paket program Gratis yang diluncurkan adalah, pendidikan gratis, kesehatan gratis, hingga penyediaan rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebanyak 483.816 guru di Indonesia belum memiliki rumah layak huni. Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para guru dengan menargetkan penyediaan 20.000 hunian terjangkau pada 2025
PROGRAM 3 juta rumah yang bakal dieksekusi oleh pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan risiko di pasar portofolio. Itu karena salah satu skema pembiayaan ialah penerbitan SBN
DINAS PRKP DKI Jakarta akan memberlakukan pembatasan waktu sewa rumah susun (rusun). Hal ini dilakukan agar penggunaan rusunawa sesuai dengan peruntukannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved