Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta yang terdiri dari Pemprov DKI, BI Perwakilan DKI Jakarta, BUMD pangan, hingga BPS DKI Jakarta melakukan berbagai strategi untuk membantu warga Ibukota agar dapat menjangkau barang pangan dengan mudah dan harga murah. Salah satu strateginya antara lain dengan menggelar pangan murah.
Program pangan murah atau pangan bersubsidi diselenggarakan dengan menjual berbagai bahan pangan seperti beras, gula pasir, telur, minyak goreng, daging ikan, daging ayam, daging sapi, hingga mie instan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Direktur Eksekutif BI Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyatakan, program ini terus berjalan termasuk saat ini di tengah kenaikan harga beras yang terjadi di Jakarta.
Baca juga : Harga Beras belum Terkendali
"Pasar murah kita gencarkan bahkan sudah sampai 7.200 kali. Kenapa bisa murah? Karena kita memotong mata rantai. Dari Bulog maupun BUMD pangan itu langsung disalurkan kepada warga tanpa melalui tangan kedua, ketiga. Yang penting kebutuhan masyarakat Jakarta terpenuhi," ujar Arlyana kepada awak media di Jakarta, Senin (19/2).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kenaikan harga pangan saat ini dipengaruhi berbagai sebab seperti pergeseran musim tanam karena efek cuaca. Karena hal ini, kenaikan harga pangan tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi secara global.
Di sisi lain, untuk menjamin stok bahan pangan di DKI aman, TPID DKI Jakarta juga menjalin kerja sama dengan berbagai daerah seperti menjalin 'contract farming' dengan 10 provinsi penghasil beras dan komoditi pangan lainnya.
Baca juga : Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras SPHP, Cek Jadwal dan Lokasinya
"Karena 99% bahan pangan di Jakarta bergantung pada daerah lain sehingga kita harus terus menjalin kerja sama," jelasnya.
Arlyana juga menjelaskan, pihaknya memastikan stok beras untuk wilayah Jakarta jelang ramadan dan lebaran dalam kondisi aman.
"Dari Bulog sudah masuk itu beras SPHP ke pasar dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi)," tukasnya. (Z-8)
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
BANK Indonesia (BI) Tegal, memanfaatkan momen acara ritual sedekah laut di Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan menggelar pasar murah.
Diharapkan kegiatan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu diharapkan juga untuk memperbaiki perekonomian
Pemprov Bengkulu, menggelar pasar murah menjelang Idul Adha 1446 Hijriah sebagai upaya mencegah lonjakan inflasi dan juga untuk menjaga stabilitas harga komoditas pokok.
Bahan pokok yang dijual dengan harga murah berupa bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai besar kriting, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang dan wortel.
Gubernur Khofifah tinjau pasar murah di Singosari, Malang. Warga antusias beli bahan pokok murah untuk kendalikan inflasi dan tekan angka stunting.
Namun berkat subsidi sebesar Rp131.750 dari Pemprov, masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp15.000 per paket.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved