Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Butuh Proses Panjang untuk Bebaskan Indonesia dari Kemiskinan

Despian Nurhidayat
19/2/2024 05:27
Butuh Proses Panjang untuk Bebaskan Indonesia dari Kemiskinan
Ilustrasi(MI/Usman Iskandar)

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan butuh proses yang panjang untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan, terutama untuk masyarakat di perdesaan. Menurutnya, pergantian pimpinan negara tidak akan otomatis membuat upaya penanganan persoalan itu jadi lebih mudah.

“Masalah tersebut tidak langsung diselesaikan dengan adanya penggantian pimpinan negara. Kemiskinan ekstrem belum terselesaikan. Bahkan penggunaan data saja masih berantakan. Tidak sama dengan level negara lain,” ujar Nailul kepada Media Indonesia, Minggu (18/2).

Ia mengatakan penurunan angka kemsikinan saat ini masih disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.

Baca juga : Pemerintah Kejar Capaian Target Kemiskinan Ekstrem di 2024

"Jadi pemimpin selanjutnya harus menggunakan indikator yang sesuai di mana menggambarkan kemiskinan yang sebenarnya,” sambung Nailul.

Saat ini, ketimpangan dari sisi pengeluaran juga memburuk. Pertumbuhan konsumsi 20% masyarakat terkaya lebih cepat dibandingkan dengan 40% masyarakt miskin. Akhirnya ketimpangan semakin meruncing.

“Orang yang bertempat tinggal di Pondok Indah jauh lebih sejahtera dengan peningkatan konsumsi yang lebih cepat dibandingkan orang yang tinggal di bantaran kali. Salah satu yang menyebabkan ini adalah semakin banyak instrumen obligasi pemerintah yang notabene banyak dibeli oleh orang kaya. Orang miskin mana bisa beli obligasi. Lebih baik buat makan uang-nya,” pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya