Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDONESIA dan Singapura telah menandatangani dokumen yang menyatakan komitmen awal atau letter of Intent (LOI) untuk bekerja sama dalam kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) cross border atau lintas batas negara.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Wakil Sekretaris (Industri) Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura Keith Tan dan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi, pekan ini.
Kesepakatan ini didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, yang memberikan akses kepada operator penyimpanan karbon untuk menyediakan kapasitas penyimpanan karbon dari asing.
Baca juga : Utomo SolaRUV Wujudkan Industrialisasi Rantai Pasok Panel Surya
"Kerja sama dengan Singapura ini memperlihatkan pendekatan proaktif kami dalam memanfaatkan teknologi inovatif untuk pertumbuhan berkelanjutan," ujar Jodi dalam keterangan resmi, Kamis (15/2).
Dalam LOI tersebut, Indonesia dan Singapura menegaskan pentingnya CCS sebagai metode dekarbonisasi dan mendukung kegiatan industri yang berkelanjutan guna menciptakan peluang ekonomi baru.
CCS adalah metode dekarbonisasi yang sesuai untuk industri sulit dikurangi emisinya seperti sektor energi, industri kimia, dan pembangkit listrik. CCS diakui secara internasional sebagai metode dekarbonisasi yang penting untuk mencapai mitigasi perubahan iklim global. Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon yang amat besar hingga 500 giga ton CO2.
Baca juga : Atur Teknologi dan Impor, Perpres Carbon Capture Storage Segera Dirilis
"Inisiatif ini menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam lanskap CCS di Asia Tenggara," kata Jodi.
Jodi menjelaskan sebuah kelompok kerja yang terdiri dari pejabat pemerintah Singapura dan Indonesia akan terbentuk untuk perjanjian bilateral yang mengikat secara hukum untuk memungkinkan transportasi dan penyimpanan lintas batas karbon dioksida antara Singapura dan Indonesia.
Wakil Sekretaris (Industri) Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura Keith Tan menyatakan penangkapan dan penyimpanan karbon lintas negara adalah solusi yang sedang berkembang di Asia, termasuk di Singapura.
Baca juga : Bertemu Mensesneg, Maruli Simanjuntak Jelaskan Kondisi Terkini Luhut
Singapura adalah negara pertama yang menandatangani LOI dengan Indonesia setelah Perpres No. 14/2024 diteken Presiden Joko Widodo pada Selasa, (30/1).
"Dengan LOI ini, Singapura dan Indonesia menjadi pelopor dalam mempercepat implementasi proyek CCS cross border di Asia Tenggara," tuturnya.
(Z-9)
Teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) menjadi penting di masa ini karena dapat mendukung pengurangan emisi pada berbagai sektor industri.
Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) diharapkan menjadi solusi utama untuk mengurangi emisi karbon dari sektor-sektor industri yang sulit dikurangi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai perdagangan karbon sebesar Rp29,21 miliar hingga 29 September 2023.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas ESDM Noor Arifin Muhamad mengatakan aturan dan regulasi terkait CCS/CCUS sedang disiapkan.
Pengembangan teknologi CCS dan CCUS menjadi salah satu elemen kunci dalam strategi Pupuk Indonesia untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission 2060.
Saat ini harga karbon di bursa karbon Eropa sudah pernah mencapai 100 Euro per ton CO2.
SINGAPURA mencatat lonjakan signifikan kasus chikungunya pada 2025. Tercatat ada 17 kasus sejak awal tahun hingga 2 Agustus dan jumlah ini melonjak dua kali lipat.
Diaspora Indonesia di Singapura menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto yang hadir untuk menghadiri Parade Hari Nasional
Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke Singapura pada Sabtu untuk menghadiri Parade Hari Nasional 2025
SINGAPURA kini tengah mengalami peningkatan penyakit demam akibat virus yang dibawa nyamuk chikungunya dan bahkan peningkatannya mencapai dua kali lipat.
Cakra Khan baru saja menyelesaikan dua konser luar biasa di Asia Tenggara lewat rangkaian Divine Concert Cakra Khan, yang digelar di dua negara yaitu Singapura dan Malaysia.
KONVENSI Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 menyuguhkan paparan inspiratif dari ilmuwan asal Singapura, Profesor Lam Khin Yong di Sasana Budaya Ganesa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved