Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Kasus Chikungunya Meningkat di Singapura, Wisatawan Diimbau Gunakan Obat Anti Nyamuk

Ficky Ramadhan
11/8/2025 10:48
Kasus Chikungunya Meningkat di Singapura, Wisatawan Diimbau Gunakan Obat Anti Nyamuk
Taman Merlion kawasan Marina Bay, Singapura.(Dok. MI)

SINGAPURA mencatat lonjakan signifikan kasus chikungunya pada 2025. Tercatat ada 17 kasus sejak awal tahun hingga 2 Agustus dan jumlah ini melonjak dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2024.

Badan Penyakit Menular Singapura (Communicable Diseases Agency/CDA) menjelaskan bahwa risiko wabah di negaranya dipicu oleh keberadaan nyamuk aedes serta kasus impor dari wisatawan yang terinfeksi.

"Wabah chikungunya meningkat di Amerika, Asia, dan Eropa pada tahun 2025. Mereka yang tinggal di negara beriklim sedang, yang sebelumnya tidak terdampak penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, kini menghadapi peningkatan risiko akibat perubahan iklim," jelas CDA dilansir dari halaman Straits Times, Senin (11/8).

Chikungunya sendiri jarang berakibat fatal, namun dapat menyebabkan demam, nyeri sendi, serta kecacatan jangka panjang. Saat ini belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.

Oleh karenanya, CDA meminta masyarakat aktif mencegah perkembangbiakan nyamuk di rumah dan lingkungan kerja.

Pelancong yang bepergian ke daerah terdampak juga diminta untuk menggunakan obat antinyamuk, mengenakan pakaian panjang, dan berada di ruangan berjaring untuk menghindari gigitan.

Masyarakat yang mengalami gejala setelah bepergian juga diimbau segera mencari pertolongan medis dan memberi tahu dokter mengenai riwayat perjalanan serta gigitan nyamuk. Penderita juga diminta tetap melindungi diri dari gigitan nyamuk untuk mencegah penularan ke orang lain. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya