Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
EKONOM senior sekaligus eks Menteri Keuangan periode 2013-2014 Chatib Basri mendorong pemerintah untuk menaruh perhatian pada masyarakat kelompok menengah. Sebab selama ini pengambil kebijakan hanya fokus mempertahankan daya beli masyarakat kelas bawah dan seolah mengabaikan masyarakat kelas menengah.
Hal itu perlu diperhatikan lantaran daya beli masyarakat kelas menengah tampak mengalami gangguan. Merujuk data Mandiri Spending Index September 2023, pola konsumsi masyarakat menengah cenderung defensif dan tingkat tabungannya mulai terkikis.
"Artinyax mungkin ini konsumsi akan mulai melambat dan itu ciri ekonomi yang mulai melambat kalau (kelas menengah) mengurangi permintaan terhadap secondary dan tersier goods," ujar Chatib dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia bertajuk Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global, Jakarta, Jumat (22/12).
Baca juga: Kelas Menengah juga Perlu Dukungan Pemerintah
Dari data Mandiri Spending Index tersebut, lanjutnya, pola konsumsi masyarakat kelas menengah menunjukkan perubahan. Banyak dana yang dikeluarkan hanya untuk memenuhi kebutuhan perut, alias membeli makanan. Itu sedianya menunjukkan adanya tekanan pada konsumsi masyarakat di kelompok menengah.
Indikasi itu juga sebaiknya tak dianngap sepele. Pengabaian terhadap kelas menengah dapat berimplikasi buruk, tak hanya bagi perekonomian, melainkan sosial dan politik. Chatib mengatakan, Chile menjadi salah satu negara yang nyaris mengalami dampak rusak luar biasa akibat pengabaian kebijakan terhadap kelompok masyarakat menengah.
Baca juga: Sambut Permintaan Tinggi Perumahan Kelas Menengah, CitraLand Cibubur Luncurkan Montana
Padahal Chile merupakan salah satu negara Amerika Latin yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi. Tingkat kemiskinan di negara itu bahkan terpangkas drastis dari 53% menjadi 6%.
"Namun pada Oktober 2019 terjadi sosial unrest yang nyaris menimbulkan revolusi. Itu yang disebut sebagai the Chilean Paradox. Pemrintahan Chile terlalu overlook pada midle class. Karena sebagian policy-nya itu fokus pada 10% ke bawah," kata Chatib.
"Jadi ini semakin besar middle clas kita, 10 atau 15 tahun ke depan, perlu dipikirkan lagi instrumennya apa. Tidak bisa lagi cash transfer. Mereka akan butuh lebih pada kualitas pendidikan yang baik, sarana transportqsi yang lebih baik. Ini yang akan menjadi isu political economy ke depan," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perumusan kebijakan untuk kelas menengah menimbulkan kompleksitas bagi pemerintah. Sebab, kemampuan daya beli masyarakat di kelompok itu amat beragam.
"Middle class ini memang range-nya masih sangat besar. Kalau kita bicara precentil 3 sampai 7 itu varietas dari behavior-nya beda-beda, purcahisng power-nya beda-beda," kata dia.
Hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung kelas menengah ialah melalui kepastian akan terjangkaunya pelayanan publik yang berkualitas. Menurutnya, hal itu yang selama ini ditempuh pemerintah melalui pembangunan infrastruktur, dukungan di sistem pendidikan, dan dukungan di bidang kesehatan.
Perilaku masyarakat kelas menengah, kata Sri Mulyani, tak serupa dengan masyarakat kelas bawah. Kelas menengah, kata dia, lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas. Di saat yang sama, kemampuan daya beli di kelompok masyarakat itu juga tak seragam.
Solusi yang saat ini dimiliki pemerintah dari sisi fiskal ialah melalui transfer ke daerah. Dana tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas layanan air bersih, layanan lingkungan masyarakat yang sehat.
Menyoal berkurangnya dana simpanan masyarakat kelas menengah seperti data Mandiri Spending Index, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai itu sebagai wujud diversifikasi instrumen simpanan masyarakat. Dia menampik masyarakat mulai kehabisan dana untuk melakukan konsumsi.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) itu bukan melemah, tetapi pertumbuhannya tahun ini sampai Desember lebih kecil dari periode yang sama tahun lalu. Bukannya melemah. Kalau melemah itu negatif, ini tidak negatif, jadi tumbuh, tetapi lebih rendah dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Mahendra menilai pertumbuhan tabungan masyarakat yang lebih rendah itu diakibatkan oleh hitungan dasar (base effect) tahun lalu yang dianggap menjadi pembeda. Menurutnya, pada 2022 ekonomi Indonesia mengalami pemulihan luar biasa pascakrisis dan berdampak pada angka-angka statistik secara makro maupun mikro.
"Kalau dibandingkan dengan prapandemi, maka apa yang terjadi di tahun ini justru kondisi yang normal. Jadi saya tidak memiiki kekhawtiran terhadap hal itu (pertumbuhan DPK). Jadi ya saya tidak mau terlalu jauh menginterpretasi jauh lebih daripada itu. Yang ditanyakan tadi kan seakan-akan ada penurunan dari tingkat ttabungan DPK di perbankan, faktanya tidak," pungkas Mahendra. (Z-10)
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah soal pemberian diskon tarif tol.
Peserta pameran, khususnya UMKM, sangat diuntungkan oleh ajang ini. Banyak di antaranya sukses besar dan bahkan langsung memesan slot untuk tahun berikutnya.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Temuan evaluasi kementerian atau lembaga pemerintah menunjukkan masih adanya permasalahan serius, terutama terkait data ganda dalam daftar penerima bantuan sosial.
Menghadapi seseorang dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu Anda berinteraksi dengan mereka se
Dunia pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada realitas yang sulit diabaikan yakni kesenjangan mulai dari aksesibilitas hingga kualitas pendidikan.
Sebenarnya rasa cemburu antarsaudara kerap muncul salah satunya dipengaruhi sikap orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved