Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DALAM pidato di Spelman College, Georgia pada Jumat (1/12), Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, Jerome Powell memberikan peringatan bahwa sekarang masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin kebijakan moneter yang ada saat ini telah bersikap membatasi atau ketat.
Namun, juga masih terlalu awal untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan. Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, pihaknya akan bergerak maju dengan hati-hati dalam melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan. Posisi saat, ini keduanya menjadi seimbang.
Meski demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan. Powell melanjutkan bahwa saat ini The Fed tidak perlu terburu-buru lagi dalam perihal kebijakan moneter, karena sudah bergerak dengan cepat dan tegas.
"Sejauh ini, The Fed sudah mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan, dan sekarang harus bergerak dengan hati-hati," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (4/12).
Dalam pidatonya, Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, meski dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi perlambatan. Tampaknya perekonomian mulai kembali kepada keseimbangan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran ketenagakerjaan.
Meski Powell mengatakan demikian, pasar menilai lain. Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan.
Baca juga:
> Investasi Naik, Ekonomi Amerika Serikat Kuartal III Tumbuh 5,2%
> Konflik Geopolitik, Pasar Pantau Gerak Kebijakan Moneter AS dan Jepang
"Hal ini telah mendorong peningkatan probabilitas pemangkasan tingkat suku bunga The Fed pada tahun depan," kata Nico.
Sebelumnya, probabilitas penurunan tingkat suku bunga The Fed pada tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada semester II-2024. Namun sekarang, probabilitas The Fed pada bulan Maret langsung naik hingga 60%, Mei naik menjadi 74,5%, Juni naik hingga 83,5%, Juli turun menjadi 82%, dan Agustus naik hingga 83,3%.
"Tentu hal ini menjadi perhatian, karena pelaku pasar dan investor yang semakin yakin ini yang telah mendorong imbal hasil US Treasury 2y turun 15 bps, menjadi 4,53%, level terendah sejak bulan Juni dan imbal hasil US Treasury 10y turun hingga 4,19%," kata Nico.
Begitupun dengan indeks saham Amerika Dow Jones yang ditutup +0,82%, S&P 500 +0,59%, dan Nasdaq Composite +0,55%. Banyak pelaku pasar dan investor mulai yakin tingkat suku bunga akan turun dan harga obligasi akan naik.
Sejauh ini Powell hanya mengingatkan untuk jangan terlena, karena situasi dan kondisi belum terkendali sepenuhnya. Meski inflasi turun dan ketenagakerjaan mengalami keseimbangan, namun inflasi inti AS masih cukup tinggi.
Hal ini membuat Powell khawatir bahwa pelaku pasar dan investor menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi kepada penurunan tingkat suku bunga lebih awal.
Pekan depan juga akan rilis data Change in Nonfarm Payrolls yang diproyeksi naik, begitupun dengan Change in Manufacture Payrolls. Sedangkan ada data Unemployment Rate yang diprediksi akan sama di level 3,9%.
"Masih ada satu pekan lagi sebelum pertemuan The Fed pada tanggal 12-13 Desember," kata Nico. (Z-6)
Presiden Donald Trump menyatakan tidak berniat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, meskipun sebelumnya mengkritik tajam dan menyebut Powell sebagai “pecundang besar.”
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam dengan Dow Jones anjlok hampir 1.000 poin akibat meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memperingatkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump menciptakan situasi ekonomi yang belum pernah dihadapi dalam sejarah modern.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau fed funds rate (FFR) sebesar 50 basis points (bps), menjadi 4,75%-5,0%, pada Rabu (19/9) waktu AS.
Ketidakpastian ekonomi diprediksi masih akan berlangsung dalam ktu cukup lama. Salah satunya disebabkan suku bunga acuan The Fed yang diprakirakan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar memberikan respons positif terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved