Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, struktur perekonomian Indonesia saat ini perlu diubah. Itu karena sektor jasa mengalam pertumbuhan yang sangat tinggi, namun memiliki kontribusi minim bagi perekonomian secara menyeluruh.
"Perekonomian Indonesia perlu diubah. Saat ini, kita terjun ke sektor jasa yang mendominasi perekonomian," ujarnya dalam Indonesia-Europe Investment Summit 2023, Kamis (30/11).
Dominasi sektor jasa pada perekonomian umumnya terjadi di negara-negara maju dengan tingkat pendapatan tinggi. Namun Indonesia terbilang prematur lantaran saat ini masih berada dalam kelompok negara berpendapatan menengah.
Pertumbuhan tinggi dari sektor jasa pada perekonomian dalam negeri diikuti dengan penyerapan tenaga kerja informal. Selain itu, nilai tambah yang dihasilkan sektor tersebut juga tak signifikan.
"Ini berkaitan dengan saat kita berbicara tentang produktivitas dan inovasi, terutama dengan teknologi digital, maka sebenarnya ada kesulitan bagaimana meningkatkan kinerja sektor manufaktur," kata Sri Mulyani.
Baca juga:
> APBN Dipastikan Terus Jaga Perekonomian
> Transformasi Ekonomi Kurang Mulus, Indonesia Tak Kunjung Jadi Negara Industri
Untuk itu, Indonesia saat ini berfokus untuk melakukan hilirisasi industri. Diharapkan itu bakal mendorong reindustrialisasi dan mampu menyerap banyak tenaga kerja formal. Tujuannya agar ada peningkatan produktivitas dan daya saing dari dalam negeri.
Salah satu fokus utama hilirisasi dilakukan di sektor sumber daya alam (SDA). Nikel, misalnya, menjadi salah satu komoditas yang dilakukan penghiliran dan memberikan nilai tambah cukup besar bagi Indonesia. Karenanya, pemerintah ingin memperluas produk-produk SDA untuk dihilirisasi.
"Indonesia kini bertekad untuk menciptakan lebih banyak nilai tambah dari sumber daya alamnya. Apa yang telah kita lakukan walaupun dalam waktu yang sangat singkat dari tahun 2014 hingga tahun 2020 telah menciptakan nilai tambah yang cukup luar biasa produk ekspor kita meningkat dari US$176 miliar menjadi US$292 miliar," jelas Sri Mulyani.
Namun dia menyadari agenda tersebut tak dapat dilakukan oleh pemerintah yang memiliki kemampuan fiskal terbatas. Dibutuhkan investasi yang besar agar upaya hilirisasi beragam produk SDA dapat dilakukan.
"Kita tahu bahwa hal ini memerlukan investasi karena hilirisasi memerlukan infrastruktur, membutuhkan energi, dan kini energi harus ramah lingkungan. Kita juga perlu memiliki kebijakan dan regulasi. Terkadang kita bahkan perlu memberikan insentif," ungkap Sri Mulyani. (Z-6)
Penghargaan disampaikan dalam acara 'Hukumonline’s Top 100 Indonesian Law Firm 2024” kategori Best Litigation Law Firm.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Menggelar pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun
Pemkot Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, menargetkan realisasi investasi pada 2024 senilai Rp8 miliar. Ini akan dicapai melalui optimalisasi di sektor perdagangan dan jasa.
Bea Cukai akan menegur dan memberikan peringatan kepada perusahaan jasa titipan (PJT) yang tidak mematuhi ketentuan Service Level Agreement (SLA).
BUPATI Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Mu'awanah meraih piagam tanda kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Jokowi. Penghargaan itu diberikan atas jasa-jasa
Perekonomian Vietnam tumbuh sebesar 5,66% pada kuartal pertama tahun ini. Menurut data resmi yang diterbitkan pada Jumat (29/3), ini didorong oleh ekspor yang kuat.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved