Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) siap melakukan percepatan tanam dan peningkatan produktivitas melalui varietas unggul IPB yang akan ditanam di lahan seluas 500 hektare di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menurut Amran, IPB dan alumninya memiliki kemampuan SDM dan pengembangan benih unggul dengan salah satu hasil panen tertinggi di Indonesia. Karena itu, dia ingin, pembukaan lahan tersebut mampu menghasilkan produktivitas di atas 10 ton per hektare.
“Saya hari ini kedatangan tamu terhormat, ketua Alumni IPB. Beliau sahabat saya kemudian membawa ahli dari IPB. Kita kolaborasi, kita akan membangun bukan lagi percontohan tapi membangun lahan padi seluas 500 hektare. Kami siapkan fasilitasnya, alat mesin pertanian. Beliau nanti melakukan pendampingan dan produksinya kami dijanji, nah ini perlu dicatat 12 ton per hektare,”ujar Mentan usai menerima kunjungan Jajaran Alumni IPB, Selasa (21/11).
Baca juga: Kementan Atur Strategi Konkrit Demi Genjot Swasembada Gula Nasional
Mentan mengatakan apabila pengembangan ini berjalan konsisten maka dalan waktu 10 tahun Indonesa akan berubah menjadi negara paling kuat di bidang pertahanan dan pasokan pangan. Karena itu dia meminta agar kolaborasi ini mendapat pengawalan dari seluruh jajaran Kementerian Pertanian.
"Kalau ini jadi kenyataan, aku percaya dalam waktu 10 tahun kira akan menjadi negara paling kuat di dunia. Kami janji akan turun dan mengawal produksinya hingga mencapai 12 ton per hektare," katanya.
Secara teknis, kata Mentan, kolaborasi ini juga akan melibatkan berbagai pihak termasuk para mahasiswa yang memiliki kepekaan terhadap jalannya pembangunan pertanian Indonesia. Lebih jauh, mereka akan terlibat dalam pengelolaan benih hingga pasca-panen.
Baca juga: Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung, Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Lahan Non Irigasi
"Jadi nanti para mahasiswa bisa mengerjakan serangkaian proses dari proses produksi dan pasca panen padi dari perencanaan. Kita akan bagi mereka mulai dari kelompok memang, praktek kuliah sampai para dosen," katanya.
Sementara itu, Ketua Alumni IPB, Walneg S Jas mengatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan benih yang dibutuhkan. Dia berharap dengan kolaborasi ini, Indonesia bisa mempercepat swasembada sehingga ke depan tidak bergantung lagi pada kebijakan impor.
"Biasanya 1 hektare itu butuh sekitar 25 kilo kan, ya? Nah, 25 kilo 1 hektare dikali saja untuk 500 hektare. Kita bersyukur karena pembiayaannya dari Kementan. Jadi kami menyampaikan terima kasih karena ini adalah solusi untuk peningkatan kapasitas produksi. Negara kita ini butuh produksi yang lebih tinggi, utamanya, misalnya padi," jelasnya. (RO/S-3)
ADVOKAT Andi Kusuma sekaligus Ketum DPP Perpat Bangka Belitung melaporkan guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Bambang Hero Saharjo ke Polda Bangka Belitung
SEJUMLAH guru besar hingga akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek memberi pernyataan sikap bertajuk Seruan Salemba 2024 di Aula IMERI Universitas Indonesia (UI),
Kementerian Sosial meluncurkan kompor inovasi yang ramah lingkungan berbahan limbah sawit. Kompor tersebut diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi mahalnya harga gas elpiji
Data IPM akan menjadi alat ukur untuk menilai capaian pembangunan di masing-masing kecamatan sekaligus sebagai acuan untuk menyusun arah kebijakan dan strategi pembangunan pemerintah daerah
Gandhi menilai, menanam padi di lahan rawa akan menjadi penyelamat pertanian di masa yang akan datang.
SEKITAR 10 persen pohon yang berada di jalur hijau Kota Bogor berada dalam kondisi tak sehat serta menunjukkan potensi kerusakan berat.
Institut Pertanian Bogor (IPB) University mendorong Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bertransformasi menjadi koperasi desa (kopdes).
IPB mempertahankan posisi 1 di Asia Tenggara, 10 Asia dan 49 dunia dalam bidang Pertanian dan Kehutanan (by subject Agriculture and Forestry).
Arif mengusulkan kepada Presiden agar perguruan tinggi di Indonesia bisa dijadikan R&D BUMN.
Prof Asadatun Abdullah resmi menyandang Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) sejak 1 September 2024 di usia 41 tahun 4 bulan.
Beberapa program kerja unggulan lainnya adalah HA-E IPB Peduli Bencana dan Kajian Strategis tentang Kehutanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved