Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEKRETARIS Jenderal Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI Gusti Laksamanan mengatakan, industri kopi di tanah air menunjukkan perkembangan dalam 4 tahun terakhir. Hal ini perlu dirawat dengan baik agar pertumbuhan konsisten dan Indonesia menjadi eksportir kopi kelas dunia.
"Walau booming kopi di Indonesia belum sampai 5 tahun, kita harus bangga mengingat secara produktivitas Indonesia menempati 4 besar dunia sebagai penghasil kopi. Namun demikian kita jangan terlena mengingat secara luas lahan Indonesia menempati peringkat 2 dunia namun secara produktivitas belum menempati posisi 2 besar" kata Gusti Laksamana di Jakarta International Coffe Conference (JICC) yang digelar di Sarinah, Jakarta.
Menurut Gusti, untuk memacu produktivitas kopi sekaligus menjaga cita rasa kopi khas Indonesia, akses petani kopi perlu terus diperluas dan dipermudah.
Baca juga : Merayakan Keragaman dan Proses Pembuatan Kopi Indonesia di Jakarta International Coffee Conference
Ia ingin Indonesia bisa menjadi seperti Vietnam yang walaupun punya luas lahan yang lebih kecil dari Indonesia, tapi mampu menjadi penghasil kopi nomor dua di dunia.
"Ini menjadi refleksi diri bagi pemerintah, Indonesia yang memiliki lahan yang sangat luas hampir mencapai 2 juta kilo meter persegi, namun secara produktivitas kopi tertinggal jauh dari Vietnam yang hanya memiliki luas tak sampai 350 ribu kilometer persegi," jelas Gusti.
Baca juga : Dukung Digitalisasi UMKM, Grup MIND ID Berdayakan Masyarakat Petani Kopi
Pelaku eksportir kopi, Yuanita Rachma mengatakan, kopi Indonesia sebenarnya sudah mulai dilirik importir dari negara lain, bahkan ada yang dihargai hingga US$86 per pon.
Yuanita mengapresiasi ajang JICC yang mempertemukan eksportir kopi Indonesia dengan para regulator hadir, sehingga dapat mengetahui perkembangan terkini dari regulasi dibidang kopi yang baru diterbitkan.
Bicara soal kopi di Indonesia, Yuanita melanjutkan bahwa saat ini permintaan kopi Indonesia di asia dan eropa tetap tinggi.
"Swiss selalu melakukan permintaan kopi luwak, Jepang selalu mengimport kopi jenis longberry dan komasti. Begitu juga Korea akan mulai mengimpot kopi dari Indonesia pada Desember 2024," papar Yuanita.
Selain negara-negara yang disebutkan sebelumnya, eksportir kopi Indonesia, papar Yuanita Rachma juga telah melakukan pengiriman kopi ke negara Jerman, Malaysia, Amerika serikat, Lebanon serta beberapa negara lainnya.
Jika dibandingkan dengan Vietnam sebagai kompetitor penghasil kopi dunia saat ini, Indonesia dimata importir kopi asal eropa dan asia, jelas Yuanita memiliki citra yang lebih baik dari sisi kualitas kopi.
"Saat ini di Vietnam ditemukan zat tertentu di pupuk yang berlebihan pada lahan kopi. Importir saat ini melarang membeli kopi dari Vietnam mengingat di negara-negara pembeli, zat kimianya telah melewati ambang batas," tandas Yuanita.
Adapun kopi Indonesia sendiri relatif lebih aman dikonsumsi masyarakat dunia mengingat lebih natural atau organik proses.
Namun demikian, urai Yuanita , petani kopi Indonesia harus merubah pola lama yang cenderung hanya memanen hasil tanpa memikirkan teknologi bercocok tanam yang baik. (Z-5)
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Penggunaan santan dalam kopi diperbolehkan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved