Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKRETARIS Jenderal Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI Gusti Laksamanan mengatakan, industri kopi di tanah air menunjukkan perkembangan dalam 4 tahun terakhir. Hal ini perlu dirawat dengan baik agar pertumbuhan konsisten dan Indonesia menjadi eksportir kopi kelas dunia.
"Walau booming kopi di Indonesia belum sampai 5 tahun, kita harus bangga mengingat secara produktivitas Indonesia menempati 4 besar dunia sebagai penghasil kopi. Namun demikian kita jangan terlena mengingat secara luas lahan Indonesia menempati peringkat 2 dunia namun secara produktivitas belum menempati posisi 2 besar" kata Gusti Laksamana di Jakarta International Coffe Conference (JICC) yang digelar di Sarinah, Jakarta.
Menurut Gusti, untuk memacu produktivitas kopi sekaligus menjaga cita rasa kopi khas Indonesia, akses petani kopi perlu terus diperluas dan dipermudah.
Baca juga : Merayakan Keragaman dan Proses Pembuatan Kopi Indonesia di Jakarta International Coffee Conference
Ia ingin Indonesia bisa menjadi seperti Vietnam yang walaupun punya luas lahan yang lebih kecil dari Indonesia, tapi mampu menjadi penghasil kopi nomor dua di dunia.
"Ini menjadi refleksi diri bagi pemerintah, Indonesia yang memiliki lahan yang sangat luas hampir mencapai 2 juta kilo meter persegi, namun secara produktivitas kopi tertinggal jauh dari Vietnam yang hanya memiliki luas tak sampai 350 ribu kilometer persegi," jelas Gusti.
Baca juga : Dukung Digitalisasi UMKM, Grup MIND ID Berdayakan Masyarakat Petani Kopi
Pelaku eksportir kopi, Yuanita Rachma mengatakan, kopi Indonesia sebenarnya sudah mulai dilirik importir dari negara lain, bahkan ada yang dihargai hingga US$86 per pon.
Yuanita mengapresiasi ajang JICC yang mempertemukan eksportir kopi Indonesia dengan para regulator hadir, sehingga dapat mengetahui perkembangan terkini dari regulasi dibidang kopi yang baru diterbitkan.
Bicara soal kopi di Indonesia, Yuanita melanjutkan bahwa saat ini permintaan kopi Indonesia di asia dan eropa tetap tinggi.
"Swiss selalu melakukan permintaan kopi luwak, Jepang selalu mengimport kopi jenis longberry dan komasti. Begitu juga Korea akan mulai mengimpot kopi dari Indonesia pada Desember 2024," papar Yuanita.
Selain negara-negara yang disebutkan sebelumnya, eksportir kopi Indonesia, papar Yuanita Rachma juga telah melakukan pengiriman kopi ke negara Jerman, Malaysia, Amerika serikat, Lebanon serta beberapa negara lainnya.
Jika dibandingkan dengan Vietnam sebagai kompetitor penghasil kopi dunia saat ini, Indonesia dimata importir kopi asal eropa dan asia, jelas Yuanita memiliki citra yang lebih baik dari sisi kualitas kopi.
"Saat ini di Vietnam ditemukan zat tertentu di pupuk yang berlebihan pada lahan kopi. Importir saat ini melarang membeli kopi dari Vietnam mengingat di negara-negara pembeli, zat kimianya telah melewati ambang batas," tandas Yuanita.
Adapun kopi Indonesia sendiri relatif lebih aman dikonsumsi masyarakat dunia mengingat lebih natural atau organik proses.
Namun demikian, urai Yuanita , petani kopi Indonesia harus merubah pola lama yang cenderung hanya memanen hasil tanpa memikirkan teknologi bercocok tanam yang baik. (Z-5)
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Minuman kopi susu asal ‘Negeri Ginseng’ ini punya keunikan tersendiri. Saat meminumnya, jangan berlama-lama, agar bisa menikmati pergantian rasa di dalamnya.
Akhir pekan ini, jalan-jalan ke Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok) di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, yuk!
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
Salah satu menu yang ditawarkan adalah Rawon Iga, berupa iga sapi empuk dengan kuah keluwek khas rawon yang kaya rasa, disajikan dengan nasi putih dan telur asin.
Sejenak berjalan kaki dari Taman Ayodia di kawasan Jalan Barito, Jakarta Selatan yang sejuk nan hijau kita akan berjumpa dengan Sunyi Coffee.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved