Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TREN pelemahan perdagangan diprediksi masih akan terus berlanjut hingga beberapa waktu mendatang. Itu karena Indonesia masih banyak menggantungkan kinerja ekspor pada komoditas sumber daya alam yang tengah mengalami penurunan harga.
"Selama ini kenaikan nilai ekspor sebenarnya lebih disumbangkan oleh kenaikan harga. Jadi pelemahan permintaan dan harga akan menurunkan nilai ekspor Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri saat dihubungi, Rabu (15/11).
Dia memperkirakan pelemahan aktivitas dagang juga akan tetap disebabkan oleh turunnya permintaan barang manufaktur secara umum. Hal itu bakal memengaruhi kinerja ekspor Indonesia ke depan.
Baca juga: DPR Menyetujui Penyertaan Modal Bank Indonesia Rp40 Miliar
Menurut Yose, kinerja ekspor Indonesia masih akan bertahan relatif baik jika perekonomian Amerika Serikat membaik secara pasti. Pasalnya, Negeri Paman Sam merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
Jika ekonomi AS membaik dan bertahan di situasi itu, diharapkan ada peningkatan permintaan. Dengan kata lain, imbuh Yose, ekspor Indonesia ke depan juga akan bergantung pada keberlanjutan pemulihan ekonomi di AS.
Baca juga: Pengamat: Turunnya Cadev untuk Rupiah yang Lebih Stabil
Kemudian, jika pemulihan AS berlanjut, maka kinerja ekspor Indonesia juga ditentukan dari penguatan yang termanifestasi ke dalam belanja konsumen.
"Mengingat selama pandemi, masyarakat dan dunia usaha cenderung lebih efisien dan hemat. Tentu ini juga bergantung apakah Indonesia akan bisa memanfaatkan peluang yang ada," kata Yose.
Diketahui, neraca dagang bulan Oktober 2023 tercatat surplus US$3,48 miliar, sedikit meningkat dari US$3,42 miliar pada bulan sebelumnya. Kinerja ekspor dan impor tercatat terus mengalami kontraksi, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas.
Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede menilai risiko inflasi global yang terus berlanjut telah menyebabkan perlambatan ekonomi global dan berkontribusi pada penurunan aktivitas perdagangan global. Baltic Dry Index mengalami penurunan yang signifikan dari pertengahan hingga akhir Oktober 2023.
"Hampir semua komoditas, terutama batu bara dan minyak, mengalami penurunan harga. Harga energi global melemah karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS dan Tiongkok melebihi dampak konflik geopolitik di Timur Tengah," terang Josua.
Kinerja ekspor Indonesia bulan Oktober 2023 mengalami kontraksi sebesar -10,43% secara tahunan (year on year/yoy). Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur di Tiongkok--negara tujuan utama ekspor Indonesia mengindikasikan kontraksi dengan indeks 49,5. Sementara PMI Manufaktur AS tetap stabil di level 50.
Sedangkan, kinerja impor tercatat tumbuh -2,42% (yoy). PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 51,5, mengindikasikan ekspansi aktivitas pabrik selama 26 bulan berturut-turut namun dengan laju yang paling lambat sejak Februari 2023.
"Ini mencerminkan pertumbuhan pesanan baru yang lebih lemah dan penurunan penjualan," kata Josua.
Sejalan dengan pelemahan kinerja ekspor yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas akibat melemahnya permintaan global, diperkirakan akan diimbangi oleh kinerja impor yang relatif lebih kuat.
"Hal tersebut merupakan dampak dari ketahanan ekonomi domestik yang masih terjaga, didorong oleh permintaan yang kuat di tengah inflasi yang terkendali dan kelanjutan Proyek Strategis Nasional. Transaksi berjalan pada tahun 2023 diperkirakan akan mengalami defisit sekitar -0,28% dari PDB," pungkas Josua. (Mir/Z-7)
Indonesia dikenal sebagai negeri dengan warisan kriya yang kaya mulai dari Jepara, Cirebon, Bali, dan banyak daerah lain telah menorehkan nama di peta industri mebel dan kerajinan dunia.
ASOSIASI Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengkritisi penetapan dan sosialisasi pembatasan operasional truk sumbu 3 di jalur tol pada saat hari libur Maulid Nabi selama 3 hari
Produk dikirim melalui dua jalur, yakni jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, serta jalur udara melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 57 poin atau 0,35% menjadi Rp16.302 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.245 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
WAKIL Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026 sebagai arah pembangunan nasional.
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato RAPBN 2026 mengasumsikan perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp16.500 pada tahun 2026
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved