Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman mengungkapkan ada penurunan proyeksi pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) di tahun ini. Dari sebelumnya diperkirakan akan tumbuh 6-7%, lalu dikoreksi menjadi 5% hingga akhir tahun ini.
Ia mengatakan adanya koreksi proyeksi tersebut akibat adanya penurunan daya beli yang memengaruhi konsumsi masyarakat.
"Perkiraan kita industri mamin tumbuh sekitar 5%, menurun dari sebelumnya di kisaran 7%. Kita melihat situasi sekarang sulit. Daya beli semakin melemah karena biaya hidup yang naik," ujar Adhi di acara SIAL Interfood 2023 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/11).
Baca juga: Rencana Produsen Bahan Bakar Fosil Ancam Batas Pemanasan Global
Adhi menjelaskan pada kuartal III 2023, industri mamin tumbuh 4,39% secara tahunan atau year on year (yoy). Menyusut dibanding periode yang sama di tahun lalu yang tumbuh 4,9% yoy.
Masyarakat kelas menengah ke atas disebut tengah mengerem untuk berbelanja dan mengalihkan uang mereka untuk tabungan. Sementara, ada pelemahan daya beli masyarakat di kelas menengah ke bawah karena kenaikan harga komoditas pangan.
"Saya pikir di kuartal III 2023 industri mamin bisa tumbuh 5%, tapi ternyata belum bisa. Masyarakat menengah ke atas selektif dalam belanja. Lalu, dengan harga pokok yang naik membuat daya beli semakin lemah di kelas menengah ke bawah," ucapnya.
Baca juga: Lanjutkan Ekspansi, Progesys Sasar Proyek Industri dan Infrastruktur
Faktor lainnya yang menyebabkan pertumbuhan industri mamin menurun karena kondisi global yang tidak menentu. Seperti memanasnya konflik Hamas-Israel, perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir. Ini berdampak pada terganggunya rantai pasokan, produksi, dan logistik global.
"Kondisi global agak mengkhawatirkan. Banyak negara-negara yang terganggu logistiknya karena perang. Ekspor kita juga terganggu karena buyer (pembeli) global mengerem pembelian," jelas Adhi.
Ketua GAPMMI berharap dengan adanya momentum pemilu dapat mendongkrak pertumbuhan industri mamin yang lesu di kuartal III 2023. Ia melihat ada peluang baik d yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha saat di tahun politik. Kegiatan kampanye ataupun pertemuan politik biasanya meningkatkan permintaan suplai mamin.
"Tahun depan ini kan cukup panjang agenda politik. Ada pemilihan presiden, gubernur, bupati. Kalau itu berjalan aman, harapannya bisa menciptakan pertumbuhan industri mamin," pungkasnya.
(Z-9)
Pendaftaran pengunjung untuk AGRIMAT 2025, Jateng Cold Chain Expo 2025, dan Food, Beverage & Chef Festival Semarang kini resmi dibuka!
Tofico menampilkan deretan kreasi minuman eksklusif, mulai dari signature coffee drinks, mocktail inovatif, hingga kombinasi rasa terbaru.
Sejak memasuki pasar Indonesia pada Februari 2024, 7COSIA telah memperluas jaringan distribusi ke lebih dari 11.000 toko di kota-kota besar
Pertumbuhan Industri makanan dan minuman Indonesia meningkat 10,17% pada triwulan II-2024. Peningkatan ini menjadi momentum penyelenggaraan SIAL Interfood 2024.
Kemenperin berupaya mengembangkan industri makanan dan minuman melalui penerapan kebijakan fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan juga super tax deduction.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menargetkan pertumbuhan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di hingga 7% pada tahun ini.
MENTERI PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mendorong reindustrialisasi sebagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved