Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
EKONOMI global dalam dekade mendatang akan cukup menantang. Tren ketidakpastian yang dapat menimbulkan syok bagi pergerakan ekonomi banyak negara diprediksi akan terus membayangi dan mengganggu target-target pencapaian ekonomi, termasuk Indonesia.
Hal itu disampaikan ekonom senior Mari Elka Pangestu dalam peluncuran buku putih dari LPEM untuk Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029, Jumat (27/10).
"Dalam konteks global, ada yang harus dicermati, yaitu mengenai pertumbuhan yang akan melambat, dan ini bukan lagi cyclical, melainkan sekular. Dunia diperkirakan akan tumbuh melambat dalam satu dekade mendatang," jelasnya.
Baca juga : Pemerintah akan Keluarkan Paket Kebijakan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5%
Mari menambahkan, pelambatan pertumbuhan ekonomi itu juga berpotensi terjadi di Indonesia. Menurutnya, target pertumbuhan 6-7% untuk menjadi negara maju di 2045 cukup optimistis lantaran untuk bertahan di 5% akan cukup menantang.
Mari melanjutkan perlambatan ekonomi dunia itu juga akan terus diiringi dengan beragam syok, mulai dari isu iklim, kesehatan, hingga keuangan. Karenanya, penting untuk menjaga daya tahan ekonomi dalam negeri demi menekan dampak pemburukan ke depan.
Baca juga : ASEAN Harus Adaptif Sikapi Kondisi Geopolitik Ekonomi Global
Dalam konteks tersebut, Indonesia yang tak memihak negara manapun alias non blok sedikit diuntungkan. Sebab di tengah kegaduhan dunia dan antarblok saat ini, Indonesia tetap bisa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
"Kita harus engage dengan semuanya, itu saya rasa penting, karena dalam keadaan fragmentasi ini, bagaimana Indonesia menempatkan diri dalam value chain yang akan berubah. Jadi kita harus enggage dengan berbagai kerja sama multilateral, bilateral, hingga regional," tutur Mari.
Untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari negara-negara lain, sambungnya, Indonesia perlu untuk memperkuat fundamen perekonomian dalam negeri. Salah satu yang menurutnya penting ialah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan konsisten.
Sependapat dengan Mari, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan, penguatan fundamen ekonomi dalam negeri menjadi penting. Itu kian krusial di tengah kondisi dunia yang amat tidak pasti saat ini.
Dia menyoroti mengenai posisi cadangan emas dan cadangan devisa Indonesia yang perlahan menyusut. Padahal itu menjadi salah satu faktor yang dapat menimbulkan keyakinan para investor di pasar internasional.
"Cadangan emas kita termasuk paling rendah di ASEAN, dan cadev kita sudah mulai turun. Di tengah kondisi politik ini cenderung ramai, itu perlu diperhatikan, karena investor sudah banyak bertanya mengenai fundamen ekonomi kita," ujarnya. (Z-4)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Masyarakat lebih memilih produk dari Tiongkok yang lebih murah, dibandingkan produk lokal. Terlebih kemarin ada info masuknya produk impor dari Tiongkok secara ilegal."
SANTRI sebagai generasi bangsa menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui memperkuat produk asli milik Indonesia.
Realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) masih rendah. Per Senin, 16 September 2024, jumlahnya baru Rp483 triliun atau setara dengan 41,7%.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya agar produk alat kesehatan Tanah Air bisa memenuhi pasar di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan amanat UU 17/2023.
Fatwa ini semakin memperkuat kedudukan fatwa sebelumnya, yaitu Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved