Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan kerja sama dengan pemerintah Jepang dalam hal kemitraan pelatihan magang bagi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Jepang.
Para lulusan Polbangtan ini akan disaring untuk memenuhi kualifikasi, yang kemudian diberikan pelatihan bahasa Jepang. Nantinya mereka akan diberangkatkan ke 'Negeri Matahari Terbit' itu, untuk melakukan magang di bidang pertanian menggunakan teknologi modern di Jepang.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan sekarang ini, dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Baca juga: Ikuti Pelatihan Bahasa, 34 Petani Milenial dari Jatim Disiapkan Magang di Taiwan
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” sebut Dedi.
Tim JA Hokkaido Jepang Kunjungi Polbangtan di Bogor
Baru-baru ini, Tim JA Hokkaido Jepang, Asosiasi Ketua Koperasi Distrik Kamikawa melakukan lawatan ke Indonesia, di antaranya berkunjung di Polbangtan Bogor untuk sesi diskusi, bersama dengan peserta pelatihan bahasa Jepang dari lulusan Polbangtan Bogor.
Diskusi berlangsung di Aula Kampus Cibalagung Polbangtan dihadiri 20 orang dari Tim JA Distrik Kamikawa, di antaranya Chairman daerah Furano, Asahikawa, Taisetsu, Higashi-Kagura, Higashikawa, Toma, Pippu, Kamikawa Chuo, Biei, Kita-Hibiki, Dohoku-Nayoro, dan beberapa daerah Kamikawa lainnya, serta para petani milenial dari Okiagaru Farm dan alumni Polbangtan Bogor.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Sukses Raih Juara Business Plan SCAS 2023
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Jepang cukup besar. Utamanya di bidang pertanian.
Santi berharap, dengan adanya pertemuan diskusi ini membahas pengiriman tenaga kerja yang sedang disiapkan di Indonesia dengan demand yang dibutuhkan oleh pemerintah Jepang bisa menemukan titik temu.
“Selain tentunya ada regulasi dan beberapa persiapan yang harus secara intensif kita diskusikan sehingga upaya kami menyediakan tenaga kerja dan proses pengiriman ke Jepang bisa berjalan dengan lancar,” ujar Santi.
Santi menegaskan bahwa program pemerintah dari Kementan ini memudahkan calon peserta magang di Jepang nantinya supaya bisa berangkat dengan persiapan budget seminim mungkin, tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar.
“Kami mendorong adik-adik untuk menggunakan house farmer dan sebagainya sehingga pihak RSO akan memberikan kemudahan agar bisa bekerja di Jepang," jelasnya.
"Tentu saja kita harus bersama-sama menindaklanjuti bagaimana menyiapkan penerimaan di sana (Jepang) dan kesiapan kita dalam mendorong belajar bahasa Jepang selama mereka di Indonesia. Bagaimana menyalurkan tenagan lulusan Polbangtan ini ke Jepang supaya bisa terjembatani dengan baik,” imbuh Santi.
Baca juga: Polbangtan Malang Dorong Petani Milenial Jatim Bangun Agribisnis
Sementara itu, Chairman JA Furano, Uesaki Hiroyuki mengaku takjub dengan kebiasaan dan penerimaan yang dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Bogor. Uesaki menerangkan bahwa 5 bulan lalu, telah dilakukan MoU antara Jepang dengan Kementan.
Setelah kembali ke Jepang, Uesaki dan tim berjanji akan melakukan yang terbaik untuk mempercepat proses keberangkatan tenaga lulusan Polbangtan untuk melakukan magang di Jepang.
“Pertanian di Jepang sudah sangat maju dan modern. Yang diutamakan dalam kerja sama ini adalah semakin banyak orang Indonesia berangkat ke Jepang untuk belajar pertanian. Sehingga ketika nanti mereka kembali ke Tanah Air, dapat mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari selama berada di Jepang, untuk memajukan pertanian di Indonesia”, pungkasnya. (RO/S-4)
Masa depan pertanian Indonesia berada di pundak anak muda
Melalui SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Program YESS mengusung sejumlah kegiatan seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), permagangan, dan pendampingan usaha.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispartan Tidore, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang, karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH.
Baznas gandeng IKA Unpad untuk meningkatkan potensi zakat, infak, sedekah (ZIS)
Di UGCE 2025 terdapat sesi talk show dengan narasumber alumni UNDIP, walk-in interview, serta Layanan Konseling Karir yang dipandu oleh praktisi dari Fakultas Psikologi UNDIP.
Fokus HaqFest tahun ini terkait halal dan keamanan pangan untuk mendorong percepatan program MBG dalam mencapai target.
ALUMNI dari Fikom Unpad akan menghadiri acara pengukuhan pengurus IKA Fikom Unpad periode 2024-2028 di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tengah melanda industri media massa
Keberadaan jaringan HA IPB yang lengkap di seluruh provinsi dan hampir 200 cabang di tingkat kota/kabupaten, tentu bisa membantu mensukseskan program Makan Bergizi Gratis.
Alumni yang hadir secara kompak menegaskan pentingnya solidaritas untuk saling membantu serta mendorong terciptanya jaringan yang solid dan bermanfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved