Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

5,3 Juta UMKM Terima Manfaat Fintech Pendanaan

Media Indonesia
19/10/2023 09:00
5,3 Juta UMKM Terima Manfaat Fintech Pendanaan
Hingga Agustus 2023, fintech pendanaan bersama menyalurkan dana sebesar Rp677,51 triliun.(Dokpri.)

HINGGA Agustus 2023, fintech pendanaan bersama menyalurkan dana sebesar Rp677,51 triliun. Tercatat lebih dari 5,3 juta UMKM yang memiliki pinjaman aktif dengan total outstanding sebesar Rp19,3 triliun. Kehadiran fintech lending dirasakan betul manfaatnya oleh para pelaku UMKM dalam negeri. 

Itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar saat menggelar kunjungan ke sejumlah penerima manfaat fintech peer to peer lending atau layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, di wilayah Jakarta, pada Rabu (18/10/2023). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah wujud komitmen AFPI dan seluruh anggotanya dalam mendukung pertumbuhan sektor produktif. Salah satu tujuannya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

"Ini jadi salah satu bukti bahwa fintech peer to peer lending banyak mengarah ke pengusaha muda, terutama UMKM. Kita terus berupaya membantu pengusaha yang ingin berkembang melalui bantuan modal dan inventory financing," ujar  Entjik. Kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional sangatlah besar. Untuk memaksimalkan peran tersebut, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM melalui akses pendanaan yang inklusif dari fintech.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat tapi Lampaui Perkiraan

Salah satu penerima manfaat fintech ialah UMKM yang bergerak di bidang fashion retail. UMKM yang lini utamanya berupa sepatu kini mampu bersaing dengan merk sepatu terkenal. "Kami berterima kasih kepada asosiasi fintech karena sudah membangun ekosistem yang bagus. Jadi, kami sebagai UMKM punya opsi pendanaan yang lebih banyak," tutur Putera Dwi Karunia, pendiri UMKM bidang fashion retail tersebut, saat menerima kunjungan AFPI itu.

Sebelum mendapat pendanaan fintech, perusahaan yang dirintisnya sejak 2010 kerap kehilangan momen untuk meningkatkan penjualan karena modal yang digunakan relatif terbatas. Misalnya, ketika musim Lebaran atau promo-promo marketplace, dia justru kehilangan kesempatan karena stok barang yang terbatas. "Namun, setelah dapat pinjaman pada 2020, kami lebih bisa menangkap momen-momen itu dan kami tinggal fokus pada penjualan. Alhamdulillah, sejak itu kami sudah tumbuh sekitar empat kali lipat dari sebelumnya," ucap Putera.

Baca juga: Biaya Bahan Bakar Naikkan Inflasi Afrika Selatan

Manfaat yang sama juga dirasakan Subur Hendrio, pemilik UMKM agen tisu dan kebutuhan pokok. Subur berhasil mendapatkan pinjaman fintech lending pada tiga bulan lalu dan merasakan betul peningkatan usahanya. "Sebelumnya, barang yang dijual di toko saya sangat terbatas. Namun, setelah ada tambahan modal dari perusahaan fintech lending, saya bisa menambah stok dan varian barang untuk dijual. Dengan dibantu fintech, saya semakin optimistis melayani pasar besar nasional," ujar Subur.

Hal senada juga disampaikan Andreas Widiananto, pemilik UMKM yang bergerak di bidang usaha mozarella cheese dan butter. Andreas mengatakan, bantuan fintech lending membuatnya bisa semakin mengembangkan usaha, di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan. "Tentu ini sangat membantu kami untuk terus mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Saat ini, kami bisa mendapatkan omzet dengan rata-rata Rp1,6 miliar per bulan dari sebelumnya hanya sekitar Rp100 juta-Rp200 juta saja," ujarnya. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya