Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa luas panen padi pada 2023 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan 2022. Luas panen padi pada 2023 diperkirakan menyentuh angka 10,20 juga hektar.
"Penurunan luas panen terjadi di sejumlah wilayah sentra produksi beras dan padi seperti Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah," ucap Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta pada Senin (16/10).
Amalia juga menjelaskan bahwa produksi padi sepanjang 2023 juga diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Harga beras di Depok Terus Meroket Masyarakat Terpaksa Belanja Beras Satu Liter per Hari
"Penurunan produksi terjadi di sejumlah wilayah sentra seperti Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," jelasnya.
Produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 53,63 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 1,12 juta ton GKG atau 2,05% dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 54,75 juta ton GKG.
Baca juga: Bulog Jamin Kualitas Beras Impor Terjaga
Selama periode kekeringan di September-Desember maka hal itu berimbas kepada luas panen dan produksi padi tahun ini mengalami penurunan yang relatif besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini menurut Amalia terjadi karena penurunan di sebagian wilayah sentra produksi, dengan demikian ini menunjukkan dan mengonfirmasi terkait dampak iklim atau fenomena iklim yang disebut dengan fenomena El Nino terhadap luas panen dan produksi panen nasional.
"Karena memang di beberapa sentra produksi mengalami kekeringan sehingga jumlah produksi padi mengalami penurunan," pungkasnya.
(Z-9)
KEBERHASILAN panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan pada Mei ini mendapat perhatian berbagai pihak.
LUMBUNG pangan di Kampung Wanam, Papua Selatan, panen untuk pertama kalinya pada Jumat (16/5). Padi yang dihasilkan mencapai 2,5 hingga 2,8 ton per hektare.
Hasil produksi gabah kering pungut (GKP) mengalami peningkatan cukup signifikan di musim kemarau basah sebanyak 205.928 ton.
PARA petani di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) siap memasuki panen raya mulai Februari sampai April 2025 mendatang. Puncak panen diprediksi terjadi pada Maret mendatang.
Penjualan gabah paling banyak ke penggilingan termasuk tengkulak, pata petani memiliki keuntungan dibandingkan ke bulog dan pengecer
Pada periode Oktober-Desember tahun ini, luas panen tanaman padi ditargetkan seluas 13.016 hektare.
Ia mengatakan, panen raya di wilayah Sulsel ini merupakan rangkaian panen kuartal kedua.
Amalia menuturkan, pertumbuhan sektor pertanian itu disebabkan oleh subsektor tanaman pangan yang mencatatkan pertumbuhan 42,26% (yoy) lantaran adanya panen raya padi dan jagung.
PULUHAN siswa kelas 4, 5 dan 6 di SD Negeri Bangunsari, Dusun Kubangpari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan panen raya padi organik.
KODIM 0723 Klaten melakukan panen raya padi di lahan demplot 2,2 hektare di Desa Tambongwetan, Klaten, Kamis (17/4). Panen raya ini dipimpin Dandim Letkol Inf Slamet Hardianto.
Puncaknya terjadi pada April, dengan panen raya yang menghasilkan 48.772 ton GKG atau setara 31.267 ton beras.
Untuk melindungi harga di tingkat petani, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bulog menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved