Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PARA petani di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) siap memasuki panen raya mulai Februari sampai April 2025 mendatang. Puncak panen diprediksi terjadi pada Maret mendatang, dengan luas panen mencapai sekitar 30 ribu hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kabupaten Cilacap, Budi Kuspriyatno, menjelaskan bahwa pada Februari ini, sekitar 3 ribu padi siap dipanen, terutama di wilayah timur dan barat Cilacap. "Pada Maret, luas panen diperkirakan mencapai 30.000 hektare, sementara pada April sekitar 18 ribu hektare. Jadi, puncak panen raya akan terjadi pada Maret," jelasnya pada Selasa (11/2).
Menurutnya, kualitas gabah hasil panen petani tergolong baik. Beberapa hama dan penyakit yang sempat menyerang tanaman padi berhasil ditanggulangi dengan cepat, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap produktivitas. Bahkan, banjir yang sempat menggenangi sejumlah area persawahan juga tidak merusak tanaman padi.
"Produktivitas padi di Cilacap masih stabil di angka 6,4 ton gabah kering panen per hektare," katanya.
Selain mempersiapkan panen raya, Dispertan Cilacap juga tengah melakukan demplot pengembangan padi salin di daerah pesisir. Program ini dilaksanakan di dua kecamatan, yaitu Kawunganten dan Patimuan, masing-masing seluas 0,5 hektare.
"Demplot ini sudah dimulai sejak Desember 2024 atau Musim Tanam I tahun 2024-2025. Kami membagi lahan demplot menjadi tiga bagian dengan perlakuan berbeda, dan saat ini sedang menunggu masa panen," jelas Budi.
Mengenai harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras, Budi menyatakan bahwa Dispertan bersama Perum Bulog Cabang Banyumas telah melakukan sosialisasi kepada gabungan kelompok tani (gapoktan).
Jika harga gabah kering panen di tingkat petani berada di bawah HPP yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, petani didorong untuk menjual gabahnya ke Bulog. Namun, jika harga di pasaran melampaui HPP, petani tidak diwajibkan menjual ke Bulog.
"Kalau harganya di atas HPP, ya terserah petani. Biasanya tengkulak membeli gabah dengan harga lebih tinggi," tambahnya. (Z-9)
KEBERHASILAN panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan pada Mei ini mendapat perhatian berbagai pihak.
LUMBUNG pangan di Kampung Wanam, Papua Selatan, panen untuk pertama kalinya pada Jumat (16/5). Padi yang dihasilkan mencapai 2,5 hingga 2,8 ton per hektare.
Hasil produksi gabah kering pungut (GKP) mengalami peningkatan cukup signifikan di musim kemarau basah sebanyak 205.928 ton.
Penjualan gabah paling banyak ke penggilingan termasuk tengkulak, pata petani memiliki keuntungan dibandingkan ke bulog dan pengecer
Ia mengatakan, panen raya di wilayah Sulsel ini merupakan rangkaian panen kuartal kedua.
Amalia menuturkan, pertumbuhan sektor pertanian itu disebabkan oleh subsektor tanaman pangan yang mencatatkan pertumbuhan 42,26% (yoy) lantaran adanya panen raya padi dan jagung.
PULUHAN siswa kelas 4, 5 dan 6 di SD Negeri Bangunsari, Dusun Kubangpari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan panen raya padi organik.
KODIM 0723 Klaten melakukan panen raya padi di lahan demplot 2,2 hektare di Desa Tambongwetan, Klaten, Kamis (17/4). Panen raya ini dipimpin Dandim Letkol Inf Slamet Hardianto.
Puncaknya terjadi pada April, dengan panen raya yang menghasilkan 48.772 ton GKG atau setara 31.267 ton beras.
Untuk melindungi harga di tingkat petani, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bulog menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved