Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DIREKTUR Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan Jumat (13/10), telah tercatat 73 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp53,1 triliun.
"Hingga saat ini, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman, dalam keterangannya, dikutip Minggu (15/10).
Klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53 POJK.04/2017, yaitu satu perusahaan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar, lalu 15 perusahaan aset skala menengah antara Rp50 miliar-Rp250 miliar. Di dalam pipeline juga ada 11 perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.
Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 93 emisi dari 55 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp98,2 triliun. Sampai dengan Jumat pekan lalu, terdapat 12 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
"Kemudian untuk Right Issue, per tanggal 13 Oktober 2023 telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp37,3 triliun, serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI," kata Nyoman. (Z-6)
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
SEJUMLAH data perdagangan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 3-7 Februari 2025 masih ditutup pada zona positif.
Saat ini, BEI sedang mempersiapkan Anggota Bursa untuk mendapatkan lisensi sebagai Anggota Bursa (AB) Short Selling sehingga dapat memberikan fasilitas transaksi kepada nasabah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved