Pemanfaatan Biomassa Dorong Percepatan Transisi Energi

Media Indonesia
05/10/2023 20:26
Pemanfaatan Biomassa Dorong Percepatan Transisi Energi
(Kiri ke Kanan) Sekjen MEBI Arief Yunan, Ketua Umum MEBI Milton S Pakpahan, Koordinator Panel Diskusi & Seminar MEBI Ifnaldi Sikumbang.(Ist)

KOMITMEN pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi menuju bauran energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada 2050 serta penurunan emisi hingga net zero pada 2060 jadi agenda nasional untuk menjaga ketahanan energi dan menciptakan ekonomi hijau berkelanjutan.

Salah satu strategi pengembangan sumber daya energi terbarukan adalah melalui pemanfaatan bioenergi/biomassa.

Guna mendukung kebijakan pemerintah mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan dan sesuai target, Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) berkolaborasi dengan PT Media Artha Sentosa menggelar Heatech Indonesia yang terdiri dari Expo Boiler dan Expo Biomass, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, 5-7 Oktober 2023.

Baca juga: Punya Potensi Besar, PLN Kembangkan Biomassa Berbasis Keterlibatan Masyarakat

“Heatech Indonesia memasuki penyelenggaraan yang keempat kalinya tahun ini. Kami terus mengembangkan profil biomassa dalam kegiatan ini serta bekerja sama dengan MEBI untuk menghadirkan paviliun biomassa."

"Pesertanya menyajikan produk dan solusi energi biomassa bagi industri serta seminar biomassa bertema Switching to biomass: Energy transition solutions in Indonesia," ungkap Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Halim selaku penyelenggara Heatech Indonesia, di Jakarta, hari ini.

Dalam event tahun ini, peserta pameran berasal dari internasional dan nasional dalam bidang teknologi dan peralatan pemanas seperti boiler dan dari sisi hulu menghadirkan produk/jasa terkait produk dan energi biomassa.

Baca juga: Transisi EBT, Potensi dan Tantangannya di Indonesia

Ketua Umum MEBI Milton S Pakpahan mengatakan kebijakan energi nasional yang ditetapkan pemerintah sejalan dengan potensi sumber daya energi biomassa yang tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

Energi biomassa diperoleh dengan mengkonversikan bahan/limbah hayati pertanian, perkebunan dan kehutanan. Selain itu dari pengolahan limbah industri agro seperti kelapa sawit, tebu, kelapa dan sampah yang tiap hari diproduksi oleh setiap individu.

Dengan potensi yang ada, biomassa dapat menjadi solusi untuk transisi energi baik di pembangkit listrik maupun industri, serta meningkatkan rasio elektrifikasi yang bakal mewujudkan ketahanan energi nasional.

“Di sini kami mau mengubah mindset pelaku industri bahwa tidak sesulit yang dibayangkan untuk beralih ke biomassa, serta harus disebarluaskan terutama untuk generasi muda," kata Milton.

Dia berharap kegiatan ini dapat secara kontinuitas menggiatkan pelaku industri untuk beralih menggunakan sumber EBT, terutama biomassa.

Baca juga: Indonesia Renewable Energy Investment Forum Bahan Energi Terbarukan, Salah Satunya Biomassa

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastuktur Energi Ego Syahrial menambahkan selain pemanfaatan biomassa untuk pembangkit listrik, sumber daya EBT akan dioptimalkan melalui program cofiring biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (coal fired power plant) yang sudah ada.

Biomass-cofiring akan diterapkan pada 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.664 MW. Penerapan cofiring dilakukan sejak 2020 dengan blending rate 1% hingga 15% tergantung jenis boiler serta ketersediaan bahan baku,” pungkas Ego.

Sementara itu, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Ditjen EBTKE Trois Dilisusendi menuturkan biomassa sebagai salah satu energi terbarukan berperan strategis dan sebagai salah satu backbone dalam mencapai transisi energi, net zero emission, dan menciptakan circular economy bagi kesejahteraan masyarakat.

"Ini tercermin pada capaian EBT di akhir 2022 sebesar 12,3%, bioenergi berperan besar dengan kontribusi sebesar 7,45%," pungkasnya. (RO/S-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya