Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengoperasian Kereta Cepat Oleh Tiongkok Dinilai Hal Wajar

Insi Nantika Jelita
13/9/2023 19:47
Pengoperasian Kereta Cepat Oleh Tiongkok Dinilai Hal Wajar
Kereta cepat melintasi setibanya di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang(Antara)

SAAT ini pengoperasian teknologi kereta cepat relasi Jakarta-Bandung dikendalikan oleh pihak China Railway Engineering Group Corporation (CREC), kontraktor utama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Tiongkok

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menilai hal tersebut lumrah karena teknologi yang digunakan dalam proyek KCJB berasal dari Negeri Tirai Bambu.

"Ini kan teknologi kereta api cepat pertama di Indonesia, kemudian 100% teknologi Tiongkok diimplementasi di Indonesia. Jadi wajar kalau kita pertama kali menyerahkan kepada pihak China Railway," ujarnya di Stasiun KCJB Halim, Jakarta, Rabu (13/9).

Baca juga : KCIC Usul Tarif Paket Kereta Cepat-LRT-Feeder Rp300 Ribu

Kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise untuk meredam getaran dan kebisingan saat melaju dengan cepat hingga 350 kilometer per jam.

Baca juga : Begini Pengakuan Cak Lontong dan Vino usai Jajal Kereta Cepat

Dwiyana menuturkan sekitar 1.100 tenaga kerja Indonesia (TKI) tengah disiapkan untuk menggantikan para pekerja dari Tiongkok guna mengoperasikan KCJB. Namun, hal itu membutuhkan waktu peralihan hingga dua tahun ke depan. Ribuan pekerja itu menempati posisi operation control centre (OCC), teknisi KCJB, pengemudi dan lainnya.

"Kita sudah siapkan sumber daya manusia dari KCIC. 1.100 orang itu ditargetkan satu sampai dua tahun peralihannya (menggantikan pekerja Tiongkok). Mereka sebagian sudah kita training atau masih magang," terangnya.

Sebelumnya, KCIC mengumumkan pembukaan lowongan kerja untuk lima posisi yakni manager information system integration, officer training and certification, officer corporate planning and strategy, electric multiple unit (EMU) washing machine operator dan analis laboratorium.

GM Corporate Secretary Eva Chairunisa menyebutkan proses rekrutmen ini merupakan bagian untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal. Nantinya, pekerja Indonesia akan mendapatkan transfer ilmu terkait operasi dan perawatan sarana sehingga secara bertahap akan menggantikan seluruh pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli kereta cepat asal Tiongkok.

"Para tenaga kerja lokal ini akan mendapatkan pelatihan dari tenaga ahli dan alih pengetahuan. Tujuannya agar kegiatan operasi dan perawatan kereta cepat bisa dilakukan secara mandiri oleh pekerja Indonesia," katanya dalam keterangan resmi. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya