Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras di pasaran pada saat ini. Salah satunya disebabkan oleh harga gabah kering panen (GKP) yang melonjak ke Rp6.700 per kg sampai Rp7.300 per kg.
Kepala Bapanas Arief Arief Prasetyo Adi mengatakan, kenaikan harga gabah itu diakibatkan oleh produksi padi yang saat ini menurun akibat cuaca ekstrem El Nino. Ini membuat stok GKP berkurang dan para penggiling padi mengurangi produksi beras mereka karena kesulitan mendapatkan gabah dari petani dan harga yang tinggi.
"Saat ini para penggiling padi memerlukan stok GKP untuk dijadikan beras. GKP yang saat ini ada tentu tidak dapat mencukupi pabrik. Hal itu karena harga GKP yang beranjak naik akibat produksi padi yang menurun akibat El Nino," kata Arief kepada Media Indonesia, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Inflasi di Jawa Tengah Dipicu Kenaikan Harga Beras
Oleh karena itu, Arief mengatakan, untuk membantu penyediaan stok beras, pihaknya akan menugaskan Perum Bulog untuk terus memberikan bantuan pangan berupa beras 10 kg sebanyak tiga kali selama tiga bulan ke depan untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pihaknya juga akan terus melakukan gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk membantu memenuhi stok beras di pasar dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
"Program GPM dan SPHP akan terus kita lakukan sepanjang tahun melalui pasar tradisional maupun modern untuk membantu memenuhi stok beras bagi masyarakat," ujarnya. Selain itu, ia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan boros pangan dan berbelanja dengan bijak sesuai dengan kebutuhan. Hal itu dilakukan agar setiap komoditas pangan dapat terbagi secara rata kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengaku bahwa dari Januari hingga per Agustus 2023, Bulog menyalurkan beras SPHP sebanyak 742 ribu ton ke para pedagang di pasar tradisional maupun pasar modern. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk membantu pemenuhan stok beras bagi masyarakat dengan harga yang lebih ekonomis. "Bulog sudah menyalurkan beras SPHP ke para pedagang pengecer di pasar tradisional maupun pasar modern. Dengan pola tersebut diharapkan dapat lebih mendekatkan beras kepada para konsumen," kata Awaludin saat dihubungi, Sabtu (2/9).
Ia melanjutkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya juga akan segera menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 213.530 ton per bulan bagi seluruh masyarakat. "Ini akan terus kita lakukan untuk membantu masyarakat agar tidak kesulitan mendapatkan beras-beras di pasaran," ujarnya. (Z-2)
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi menerima kunjungan Menteri Pertanian Jepang Taku Eto. Pertemuan tersebut membahas terkait kerja sama ekspor-impor. Ekosistem pangan di Indonesia
Bapanas telah melaksanakan pemantauan pasokan dan harga pangan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung pada 24-25 Maret 2025.
Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy memaparkan bahwa produksi beras di tahun ini akan mencapai 32,29 juta ton.
Bapanas akan lebih sering menggelar rapat secara daring, sebagai pengganti rapat luring yang lebih mengeluarkan banyak biaya.
Indonesia tidak lagi melakukan impor beras, jagung, gula konsumsi, hingga garam konsumsi mulai semester I 2025.
Bulog dan Perpadi sangat penting perannya dalam penyerapan hasil panen dengan HPP yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved