Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Hadirnya Kawasan Industri Tjen Jung Bukti Subang Wilayah Ramah Investasi

Media Indonesia
01/9/2023 11:24
Hadirnya Kawasan Industri Tjen Jung Bukti Subang Wilayah Ramah Investasi
Anak perusahan Tjen Jung Sen Group menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan dua BUMD Pemkab Subang(Dok. Pemkab Subang)

HADIRNYA Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kemudahan Investasi di Kabupaten Subang dan Perda No 2 Tahun 2023 tentang Optimalisasi BUMD di Kawasan Kepelabuhanan, menjadi bukti bahwa Kabupaten Subang merupakan wilayah ramah investasi

"Ini sebagai bentuk bahwa kami serius dari segi city branding, entah itu dari kawasan rebana maupun patimban, untuk itu kami membuka selebar-lebarnya kepada investor dengan keramahan dan kemudahan dalam berinvestasi di Kabupaten Subang," kata Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, Jumat (1/9).

Agus pun mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada para investor di Kabupaten Subang. "Tentunya kegiatan ini meberikan tambahan semangat kami untuk menjalankan atau membuka Subang menjadi kawasan yang ramah untuk berinvestasi."

Menurut dia, menjadi salah satu bagian kawasan rebana merupakan suatu kebanggaan dan tantangan Kabupaten Subang untuk bisa berbenah. "Dengan slogan yang sering Bupati Subang sampaikan, kami tidak ingin menjadi penonton di tanah sendiri, kami ingin menjadi pelaku dan subjek pembangunan di Kabupaten Subang," katanya.

Baca juga: Per 1 September, Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni menjelaskan terkait realisasi kerja sama BUMD dengan swasta. Ia menyebut Subang Invesment Summit 2022 telah mendatangkan mitra strategis sebanyak 15 perusahaan.

"Untuk perkembangan investasi Kabupaten Subang pada 2022 sebanyak 20 investasi dengan jumlah Rp3,027 triliun dan persentase tercapai di angka 104%. Untuk 2023 di semester I sebanyak 20 investasi dengan jumlah Rp2,715 triliun, persentase baru mencapai 68% dan jumlah PAD Kabupaten Subang pada 2023 berjumlah Rp18,55 miliar," ungkapnya.

Sebelumnya, Tjen Jung Sen Group melalui anak perusahannya, PT Intijaya Subang Industri melakukan kerja sama yang melibatkan sejumlah BUMD Pemerintah Kabupaten Subang.

Anak perusahan Tjen Jung Sen Group menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan dua BUMD Pemkab Subang, yakni PT Subang Energi Abadi dan Perumda Tirta Rangga Subang. Acara Subang Invesment Summit 2023 bertajuk The Gate of Rebana ini digelar di Fave Hotel Subang, Rabu (30/8).

Project Manager PT Intijaya Subang Industri, Yusuf Supriatman mengatakan Kabupaten Subang merupakan tempat yang ketiga mengembangkan investasinya di bidang kawasan industri. "Di bawah perusahaan Tjen Jung Sen Group lokasi pertama berada di Kabupaten Tangerang, kemudian kedua di Bangka Belitung dan ketiga ekspansi di Kabupaten Subang," ujar Yusuf.

Perusahaan yang bekerja sama dengan Tjen Jung Sen Group ini berbasis go green, di mana semua hasil produksi yang dihasilkan dalam pengolahannya tidak menggunakan bahan baku energi batu bara.

"Bahwa kami menolak atau mengharamkan energi batu bara dan itu di aminkan oleh ekonom Faisal Basri. Intinya dengan pengembangan yang tidak terlalu besar ini ada karya nyata yang bisa dinikmati oleh masyarkat Subang, umumnya Indonesia," ucapnya.

"Kami akan berani menolak energi batu bara, pasti akan ada pertanyaan dong dari tenant-tenant. Kami menyiapkan energi listrik dan gas. Energi gasnya kami kebetulan bekerja sama dengan BUMD, yaitu PT Sumber Energi Abadi dan kebutuhan air minum dan peruntukan untuk industri kita bekerja sama dengan Perumda Tirta Rangga Subang," sambungnya.

Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukman Nurhakim menuturkan hal yang dikerjasamakan dengan swasta berupa pelayanan air minum dan air bersih. Pihaknya sudah bermitra dengan swasta sebanyak 15 perusahaan dan termasuk yang pertama dalam waktu dekat dengan PT Intijaya Subang Industri. "Kami mewakili pemerintah harus melayani kebutuhan kawasan industri dan domestik atau masyarakat," ungkap dia.

Lukman menambahkan, kerja sama tersebut juga berdampak positif kepada pendapatan asli daerah. Karena secara tarif berbeda, kalau dalam hitungan domestik sekitar Rp4 ribu perkubik. Sementara untuk industri dikenakan tarif Rp14 ribu perkubik.

Senada, Direktur Operasional PT Subang Energi Abadi, Ahmad Mudofir menyampaikan bahwa pihaknya selaku BUMD yang membidangi energi khusus di kawasan Subang bertugas menyediakan kebutuhan gas.

"Kami sedang menyediakan infrastruktur penyaluran gasnya kepada pelanggan. Diketahui bahwa Subang salah satu penghasil energi gas terbesar di Jawa Barat," tandasnya. (RO/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya