Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DUA perusahaan raksasa perusahaan minyak dan gas (migas) yakni PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil berupaya mendorong Indonesia sebagai hub regional penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya telah menerapkan teknologi CCS perdana dengan injeksi C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang, Indramayu, yang merupakan wilayah kerja Pertamina EP Cirebon Jawa Barat.
"Dengan teknologi enhanced oil recovery (EOR) lewat penggunaan CO2 di lapangan Jatibarang telah menunjukkan indikasi positif dari reservoir terhadap injeksi CO2 dengan metode huff and puff (proses injeksi ke reservoir)," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/8).
Baca juga :
Nicke menyampaikan sistem ini telah dilakukan di dua sumur Lapangan Jatibarang pada Oktober dan Desember 2022 lalu. Selanjutnya, Pertamina akan melakukan percontohan di dua sumur lainnya untuk injeksi CO2 dengan skala penuh.
Baca juga :
Senada, President ExxonMobil Indonesia Carole Gall juga menyampaikan dukungan terhadap pengembangan CCS di Tanah Air. Pihaknya tengah mengkaji potensi CCS hub di Indonesia.
Adapun potensi kapasitas penyimpanan CO2 di sumur-sumur migas Indonesia mencapai 80-100 gigaton CO2.
"Kami terus mengkaji potensi ini. Dengan kolaborasi baik, Indonesia berpotensi besar menjadi ujung tombak pertumbuhan industri rendah karbon di kawasan," sebutnya.
Executive Director Indonesia CCS Center (ICCSC) Belladonna Troxylon Maulianda menambahkan, penerapan CCS di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, antara lain berupa tata kelola dan regulasi, kerja sama komersial, perlunya kebijakan fiskal yang atraktif, dan penggunaan teknologi berskala industri.
“Dengan segala tantangan yang ada, kami berupaya berkolaborasi dan menyuarakan percepatan penerapan teknologi CCS di Indonesia," tutupnya. (Z-8)
Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang, Jakarta, PLN NP telah aktif berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) sejak 2022.
Indonesia memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global dengan mendorong Mutual Recognition Arrangement (MRA) bersama standar karbon internasional seperti Verra, Gold Standard,
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan pasar karbon dunia berpotensi menghasilkan pendapatan Rp8.000 triliun bagi Indonesia.
Carbon exchange atau bursa karbon adalah sistem atau platform tempat pembelian, penjualan, dan perdagangan kredit karbon atau izin emisi karbon.
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto akan membentuk lembaga baru yang memiliki wewenang superbesar (superbody) untuk menangani perdagangan karbon yang tak bisa disentuh BPK dan KPK.
Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam hal penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS).
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
Penetapan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung merupakan langkah berani dan patut diapresiasi.
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini. Namun, dia tidak memenuhi panggilan tersebut.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved