Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM rangka perayaan Hari UMKM 2023, Gudang Ada mengadakan acara diskusi media eksklusif yang bertajuk "Transformasi Digital UMKM Indonesia: Menghadapi Tantangan dan Menggapai Peluang Bertumbuh dalam Ekosistem Digital B2B Inklusif,” di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/8).
Acara ini dihadiri oleh tiga pembicara kunci yaitu Respati Ardi, Ketua Umum HIPMI Surakarta, Dr. Sutanto Sastraredja, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Surakarta dan Yuanita Agata, SVP Marketing & Corporate Affairs Gudang Ada.
GudangAda yang diwakili oleh Yuanita Agata, SVP Marketing & Corporate Affairs mengungkapkan, sudah saatnya pebisnis UMKM untuk bangkit dan maju bersama dalam ekosistem digital yang inklusif.
Baca juga: Sandiaga Uno Apresiasi Peran UMKM dalam Perekonomian Nasional di Pesta Wirausaha Nasional
“Semangat inovatif GudangAda terus mendorong pembangunan ekosistem B2B digital serta mendukung transformasi digital dan pertumbuhan bisnis rantai pasok, terutama bagi pebisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo dan Indonesia,” kata Yuanita.
Acara dilanjutkan oleh diskusi yang mengeksplorasi dinamika bisnis rantai pasok, tantangan dan peluang yang tercipta bagi bisnis UMKM Indonesia, dan khususnya strategi guna meningkatkan literasi digital dan finansial pebisnis UMKM dengan memanfaatkan layanan digital berbasis ekosistem B2B.
UMKM Perlu Adopsi Teknologi
Sebagai pemantik diskusi Dr. Sutanto Sastraredja, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Surakarta, mengungkapkan bahwa adopsi teknologi digital di kalangan UMKM tidak datang tanpa tantangan.
“Dalam rantai pasok, pelaku bisnis ini masih banyak yang tidak terbuka dengan teknologi. Hal ini merupakan masalah sosial yang terjadi saat ini, khususnya terkait penerimaan terhadap digitalisasi,” jelas Sutanto.
Baca juga: Ini Syarat UMKM Bisa Dapatkan Penghapusan Kredit Macet
Fenomena ini diamini oleh survei yang pernah dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) tahun 2022 yang menunjukkan bahwa hanya 20% UMKM Indonesia yang telah mengadopsi teknologi digital.
Survei yang sama mengungkapkan beberapa kendala utama yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital adalah akses terbatas ke teknologi (40%), kurangnya pemahaman tentang manfaat digitalisasi (30%), dan keterbatasan sumber daya (30%).
Dr. Sutanto melanjutkan,“Kita dapat mengamati pentingnya literasi digital dalam bisnis rantai pasok sektor UMKM. Terlepas dari skala usaha, semakin banyak UMKM yang beralih ke platform digital maka semakin luas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan interaksi dengan pemangku kepentingan bisnis."
HIPMI Dukung Kolaborasi
Respati Ardi, Ketua Umum HIPMI Surakarta, menjelaskan target HIPMI Surakarta dalam memfasilitasi kolaborasi industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital B2B yang inklusif,
“HIPMI Solo yang sekarang ini ingin memperluas akses UMKM ke teknologi digital guna mengatasi hambatan yang umumnya ditemui wirausahawan muda dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal Solo.”
Baca juga: Gabung dengan Grab dan Ovo, UMKM Ciptakan 1 Juta Lowongan Kerja Baru
Ekosistem digital B2B memiliki peran strategis dalam memperluas peluang pasar dan membangun kemitraan bisnis bagi segenap stakeholder bisnis rantai pasok, terutama pebisnis UMKM.
Aplikasi GudangAda Bantu UMKM
Yuanita Agata menjelaskan, melalui aplikasi GudangAda, UMKM dapat dengan mudah masuk ke jejaring digital rantai pasok yang telah dibangun GudangAda sehingga mempermudah pebisnis UMKM saat membeli dan menjual barang secara grosir.
"GudangAda memiliki sejarah panjang sebagai ekosistem layanan bisnis B2B terintegrasi di Indonesia. Saat ini GudangAda telah bermitra dengan lebih dari 1 juta pedagang tradisional, kami berkomitmen mempercepat transformasi digital UMKM lokal agar dapat tumbuh bersama melalui platform kami," papar Yuanita.
Baca juga: Presiden Jokowi Setujui Penghapusan Kredit Macet UMKM
"Sejak awal, kami telah fokus pada membantu pebisnis UMKM dan prinsipal untuk meraih keunggulan dalam ekosistem digital dengan memberikan solusi bisnis terintegrasi mulai dari pencarian produk, pengelolaan transaksi, hingga dukungan kredit modal,” jelasnya\
Ia juga menekankan bahwa untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Indonesia, diperlukannya adopsi strategi digital yang lebih baik lagi.
“Kami sangat mengapresiasi diadakannya hari UMKM 2023 di Solo tahun ini, kami akan terus mendukung komitmennya pemerintah Indonesia khususnya terkait target melakukan onboard lebih dari 30 juta UMKM di 2024 dan memastikan mereka bertumbuh di dalam ekosistem kami," paparnya. (RO/S-4)
Program Indonesia Mencari Founders (IMF) tahun ini menyasar perempuan dan pasangan pelaku usaha untuk mendapatkan coaching pengembangan usaha.
Mereka adalah Founder&Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Founder&CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya mengubah pola pikir pelaku usaha mikro dari sekadar survival atau bertahan hidup menjadi bermental kuat
Pada grand opening itu, Roti Keset Condet Kemang juga menyiapkan promo buy 1 get 1 dan grand prize menarik.
Bandung menjadi kota dengan magnet tersendiri dalam hal kuliner, tidak terkecuali kedai kopi.
SEBANYAK 35 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) katering di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban penipuan program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Kemajuan teknologi digital membuka peluang baru melalui layanan kesehatan berbasis mobile. Aplikasi kesehatan yang dirancang khusus untuk menjangkau daerah dengan akses terbatas
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Dengan GEAR VLab lembaga pendidikan yang memiliki anggaran terbatas bisa tetap mengadopsi teknologi digital
. Dengan teknologi modern, mengolah lahan pertanian akan lebih gampang dan tentunya meningkatkan kesejahteraan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved