Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Segmen End User Dominasi Pembelian Apartemen

Ihfa Firdausya
07/8/2023 15:03
Segmen End User Dominasi Pembelian Apartemen
Ilustrasi properti apartemen.(AFP)

SEGMEN pengguna (end user) disebut mendominasi pembelian apartemen di Jakarta sepanjang semester I 2023. Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyebut ada pergeseran tren pembelian apartemen yang sebelumnya didominasi investor.

“Sebelum tahun ini, perbandingan antara pembeli end user dengan investor itu sekitar 40/60. Jadi 60% itu pembelinya adalah investor. Kebanyakan orang membeli apartemen karena memang mereka mau investasi,” ujar Ferry dalam acara media briefing, belum lama ini.

Namun pada 2023 ini, angkanya berbalik menjadi 54% pengguna dan 46% investor. Ferry menjelaskan, hal itu tidak terlepas dari fokus pengembang saat ini untuk menghabiskan unit ready stock yang lebih diminati end user.

Baca juga: Pemerintah akan Batasi Jumlah Hunian bagi WNA

“End user ini memang membeli produk-produk yang ready stock. Sementara investor kebanyakan orang-orang yang bermain di under construction project, jadi proyek-proyek yang baru diluncurkan dengan harga yang masih menarik. Lalu mereka mengharapkan ada capital gain di kemudian hari pada saat proyek itu sudah mulai ready,” jelasnya.

Data terbaru Colliers juga menunjukkan tingkat penyerapan produk-produk existing/ready stock lebih stabil. Penyerapan proyek existing pada kuartal II 2023 mencapai 94,2%, hanya turun 0,1% secara year-on-year.

Baca juga: Ketahui Alasan Hunian Berkonsep Serviced Residence Semakin Populer

Sementara penyerapan proyek under construction pada kuartal II 2023 sebesar 51,3%, menurun drastis dari 55,3% pada kuartal II 2022. “Artinya di sini yang kebanyakan bermain memang orang-orang yang perlu mereka pakai sendiri,” kata Ferry.

Ia menyebut penjualan apartemen secara keseluruhan memang mengalami penurunan tetapi jumlahnya tidak terlalu tinggi. “Kita melihat ada potensi kenaikan ada. Memang di akhir kuartal kedua itu ada momentum libur yang cukup panjang yaitu libur setelah lebaran dan sekolah, sehingga fokus para konsumen lebih kepada memprioritaskan biaya-biaya sekolah dan untuk liburan,” paparnya.

Secara terpisah, konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat tingkat penjualan kumulatif sektor apartemen atau kondominium cukup stagnan pada kuartal II 2023 yakni 61%.

Head of Research JLL Yunus Karim mengatakan biasanya apartemen digunakan sebagai instrumen investasi. Namun saat ini banyak pembeli investor yang melakukan aksi wait and see terkait dengan kondisi investasi yang ada.

“Begitu pula pengembang apartemen juga masih melakukan aksi wait and see, sehingga mereka belum melakukan peluncuran resmi yang berdampak tidak adanya penambahan dari sisi kompetisi,” katanya dalam konferensi pers daring belum lama ini.

Ia juga mengatakan sepanjang kuartal II tahun ini harga apartemen relatif stabil dalam rangka untuk menarik pembeli. Saat ini apartemen yang dipasarkan di Jakarta sebanyak 31.500 unit.

"Kita melihat yang masih aktif dalam mencari apartemen adalah pembeli end-user atau yang bertujuan menghuni apartemen tersebut. Dengan demikian, secara permintaan masih tergolong soft. Saat ini proyek apartemen yang menjadi perhatian pembeli adalah apartemen yang akan selesai dibangun dan berada di lokasi-lokasi strategis," ungkap Yunus.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya