Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENGAMAT kebijakan publik Agus Pambagio meminta kepada pemerintah untuk tidak memaksakan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodebek) beroperasi secara komersial, jika masih dihadapi berbagai masalah. Seperti masalah sistem persinyalan kereta hingga sinkronisasi trase kereta LRT.
Ia menekankan faktor keselamatan dan keamanan menjadi hal penting yang harus dilakukan pemerintah dari pengoperasian moda transportasi tersebut.
"Pengoperasian LRT Jabodebek jangan dipaksakan, bisa banyak celaka nanti. Faktor utama yang harus diutamakan dan tidak boleh dilangkahi itu faktor keselamatan," ungkap Agus saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (3/8).
Baca juga: Kementerian BUMN Minta Inka Belajar dari Kesalahan soal Proyek LRT Jabodebek
Ia menegaskan pemasangan sistem persinyalan di jalur utama dan di 31 kereta LRT Jabodebek yang menggunakan TrainGuard MT Signalling System dari Siemens dan Len Industri harus terkoneksi dengan baik agar kereta itu dapat melaju dengan mulus.
"Masalahnya yang saya tahu pintu kereta belum sejajar dengan pintu stasiun. Makanya, uji coba LRT dihentikan dulu. Ini harus ditangani dengan benar," ucapnya.
Baca juga: Jembatan Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain, Presiden Jokowi: Perbaiki!
Agus kemudian menyoroti masalah spesifikasi kereta LRT Jabodebek. Ia menyebut kereta tersebut tidak sepenuhnya diproduksi asli dari PT Industri Kereta Api (Inka), melainkan keretanya ada yang didatangkan dari Tiongkok.
Inka, tudingnya, melakukan proses assembling atau penggabungan rangkaian kereta LRT Jabodebek dari kereta yang diimpor tersebut.
"Barangnya itu dari Tiongkok. Makanya, kata Pak Kartika Wirjoatmodjo (Wakil Menteri BUMN) beda-beda spesifikasinya. Ya, karena sumbernya memang beda-beda," ucapnya.
Agus yang mengetahui masalah ini sejak beberapa tahun lalu, katanya, sudah memperingatkan Inka agar hati-hati atas proses assembling kereta LRT Jabodebek yang dikhawatirkan membahayakan nyawa banyak orang apabila terjadi ketidaksesuaian spesifikasi komponen LRT Jabodebek.
"Saya sudah ingatkan ke Inka, hati-hati loh barang ini karena bisa bermasalah. Apalagi, tanpa ada masinis," tutupnya. (Ins/Z-7)
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
PT Bank KB Bukopin atau KB Bank memperkuat kolaborasi dengan salah satu industri strategis nasional yaitu PT Industri Kereta Api (Inka).
PT INKA akan membangun pabrik baru di Banyuwangi yang diharapkan bisa meningkatkan produksi mulai tahun 2025.
PT Bank Mega bersama PT Sarana Multi Infrastruktur memberikan fasilitas kredit sindikasi kepada PT Industri Kereta Api (Inka). Nilai fasilitas kredit sindikasi itu mencapai Rp2,1 triliun.
PABRIK kereta api PT Inka Banyuwangi, Jawa Timur, ditargetkan beroperasi secara penuh pada semester I 2025.
Dalam rencana penggunaan PMN 2025, INKA akan pergunakan untuk pengembangan fasilitas produksi.
Dalam program yang berlangsung selama tiga hari (15–17 Agustus 2025), relawan dari berbagai BUMN menjalankan berbagai aktivitas sosial dan edukatif.
Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 menghadirkan ruang kolaborasi bagi para pakar, praktisi, UMKM, dan masyarakat untuk saling terhubung, belajar, dan berkembang bersama.
BADAI pandemi covid-19 memang menjadi sentilan luar bisa bagi banyak orang. Salah satunya Enih, pelaku UMKM yang sempat menggulung usaha warung kopinya.
RELAWAN Bakti BUMN di Bintan, Kepulauan Riau, melaksanakan kegiatan konservasi padang lamun, mangrove, terumbu karang, dan habitat dugong bertepatan dengan HUT ke-80 RI.
Relawan Bakti BUMN ini telah menjadi sarana pembelajaran bagi insan BUMN untuk turun langsung ke lapangan, memahami kebutuhan masyarakat, dan memberikan kontribusi yang berdampak.
Dasco memastikan para Wakil Menteri (wamen) yang merangkap komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak menerima tantiem
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved