Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
STAF Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga meminta PT Industri Kereta Api (Inka) belajar dari kesalahan terkait pembangunan proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodebek).
Pernyataan tersebut sehubungan dengan penjelasan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo soal salah desain pada bagian jembatan rel lengkung atau longspan LRT Jabodebek di Kuningan, Jakarta, yang membuat laju kereta bergerak lebih lambat. Serta, adanya perbedaannya spesifikasi di tiap 31 rangkaian kereta (trainset).
Menurut Arya, LRT Jabodebek yang dibangun saat ini merupakan produk yang memiliki spesifikasi dengan teknologi generasi terbaru. Setiap alih teknologi, katanya, akan ada konsekuensinya.
Baca juga: Jembatan Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain, Presiden Jokowi: Perbaiki!
“Mau enggak mau, Inka harus belajar. Memang ada sumber daya lebih yang harus kita alokasikan. Tetapi itu konsekuensi dari sebuah alih teknologi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/8).
Arya menjelaskan longspan yang panjang tanpa tiang tambahan akan membuat jauh lebih efisien bagi bisnis Inka, namun kereta yang berjalan menjadi lebih lambat.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Agar tidak Tergesa-gesa Operasionalkan LRT Jabodebek
“Dari sisi ekonomi, ini pun lebih ekonomis dibandingkan harus bangun tiang. Jika membangun tiang-tiang di tengah, maka akan jauh lebih mahal,” jelas Arya.
Ia menambahkan bahwa kedepan Indonesia tidak perlu harus impor teknologi jika ingin membangun LRT secanggih LRT Jakarta, karena Inka sudah mampu memproduksi kereta dalam negeri.
“Masa kita mau impor terus. Kita kan ingin di dalam negeri. Tapi, ini menjadi pembelajaran yang mahal bagi Inka. Diharapkan, kedepan Inka semakin jago," tuturnya.
(Z-9)
Dalam proyek LRT Jakarta fase 1B Stasiun Velodrome hingga Manggarai, Pemprov DKI telah mengalokasikan anggaran senilai Rp4,1 triliun dari APBD.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bergerak merancang sistem transportasi modern dengan menyiapkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Surabaya.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik perkotaan.
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
PT Bank KB Bukopin atau KB Bank memperkuat kolaborasi dengan salah satu industri strategis nasional yaitu PT Industri Kereta Api (Inka).
PT INKA akan membangun pabrik baru di Banyuwangi yang diharapkan bisa meningkatkan produksi mulai tahun 2025.
PT Bank Mega bersama PT Sarana Multi Infrastruktur memberikan fasilitas kredit sindikasi kepada PT Industri Kereta Api (Inka). Nilai fasilitas kredit sindikasi itu mencapai Rp2,1 triliun.
PABRIK kereta api PT Inka Banyuwangi, Jawa Timur, ditargetkan beroperasi secara penuh pada semester I 2025.
Dalam rencana penggunaan PMN 2025, INKA akan pergunakan untuk pengembangan fasilitas produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved