Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMBUAT peralatan telekomunikasi Finlandia, Nokia, melaporkan penurunan tajam laba kuartal kedua pada Kamis (20/7). Ia terseret oleh penurunan investasi oleh operator telepon seluler Amerika Utara.
Perusahaan--yang bersaing dengan perusahaan Swedia, Ericsson, dan Huawei dari Tiongkok dalam peluncuran global peralatan 5G--mengatakan penyebaran di India mendorong pertumbuhan bisnis jaringan selulernya. Namun penjualan bersih turun di Amerika Utara karena klien terus meninjau pengeluaran mereka dan mengurangi tingkat inventaris mereka.
Nokia mengatakan laba bersihnya turun 37% menjadi 289 juta euro (US$324 juta) pada kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini jauh di bawah perkiraan dua miliar euro dalam survei analis Bloomberg.
Baca juga: Turki Naikkan Suku Bunga tapi Pasar Tetap Kecewa
Penjualan bersih mencapai 5,7 miliar euro, turun tiga persen, meski datar dalam basis mata uang konstan. Penjualan bersih turun 42% di Amerika Utara saja sementara melonjak 333% di India.
Ketidakpastian ekonomi makro membebani penjualan infrastruktur jaringan. "Mengingat penurunan signifikan dalam investasi operator utama Amerika Utara, margin operasi kami terbukti tangguh," kata kepala eksekutif Pekka Lundmark dalam laporan laba rugi. Nokia mampu memberikan margin operasi sebesar 11%, "Sebagai hasil dari manajemen biaya kami yang hati-hati."
Baca juga: Inflasi Jepang Naik ke 3,3% di Juni
Pekan lalu, Nokia mengeluarkan pernyataan yang menurunkan prospek tahun ini. Itu memperingatkan bahwa inflasi tinggi dan penaikan suku bunga semakin memengaruhi rencana belanja pelanggan, terutama di Amerika Utara.
Saingannya, Ericsson, melaporkan kerugian kuartalan bersih yang jarang terjadi karena operator ponsel itu mengurangi investasi dalam jaringan 5G. "Awal tahun ini saya menyoroti bahwa kami mulai melihat tanda-tanda tantangan ekonomi makro seiring dengan pencernaan inventaris yang berdampak pada pengeluaran pelanggan dan ini telah meningkat selama kuartal kedua," kata Lundmark. (AFP/Z-2)
Metland Hotel Group menggelar corporate gathering sebagai bentuk apresiasi terima kasih atas kepercayaan perusahaan yang telah memilih Metland Group sebagai akomodasi kegiatan bisnis.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
HRD Cianjur Club merupakan sebuah wadah organisasi seprofesi. Keberadaannya diharapkan bisa menjadi jembatan menyerap aspirasi atau keinginan di kalangan HRD di setiap perusahaan.
Pendampingan ahli akan menjadi pondasi yang kuat dalam implementasi big data
Yang berbeda tahun sebelumnya banyak digunakan bus pariwisata, tahun ini menggunakan bus reguler.
Otsuka terus berkomitmen untuk mendukung terget Eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan program Free TBC at Workplaces.
Bank Mandiri tumbuh dengan strategis bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem.
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun
Pertumbuhan signifikan pendapatan digital business seluler (23,1%) dan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan Perseroan.
Kinerja PT Telkom yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya arus kas dari kegiatan operasi yang tumbuh 23,4% menjadi Rp34,2 triliun.
PLN Kembali Cetak Kinerja Terbaik dalam Sejarah
Laba tersebut diperoleh dari total selisih keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp1 triliun dengan total pengeluaran mencapai Rp940 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved