Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji menekankan pentingnya peranan UMKM dalam struktur perekonomian nasional.
Pasalnya, pengembangan UMKM diarahkan untuk dapat masuk ke ekosistem digital sehingga para pelaku UMKM dapat mengembangkan pasarnya secara lebih luas hingga go global.
Hal itu disampaikan Sarmuji dalam Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Rumah BUMN Surabaya, Jawa Timur, baru - baru ini.
Sarmuji menyampaikan, UMKM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementkop UKM, tercatat jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 64,2 juta dengan kontribusi bersih terhadap produk domestik bruto mencapai 61,07 persen.
Dengan jumlah yang cukup besar dengan daya serap tenaga kerja yang sangat besar itu, sektor UMKM menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional. Selain itu, UMKM juga telah terbukti mampu melewati krisis moneter yang terjadi pada tahu 1998 silam dan pada masa pandemi Covid-19.
UMKM Penyelamat Perekonomian
"UMKM ini menjadi concern kita. Karena UMKM lah sebenarnya penyelamat perekonomian kita di saat krisis dan merupakan penopang utama perekonomian kita, 90 persen tenaga kerja kita itu sebenarnya di sektor UMKM. Majunya UMKM adalah majunya perekonomian indonesia," ungkap politikus Fraksi Partai Golkar ini.
Baca juga: BRI Dukung Rencana Pemerintah Hapus Kredit Macet UMKM
Lebih lanjut, Sarmuji mengatakan dalam peningkatan dan pengembangan sektor UMKM, BUMN Perbankan serta jasa keuangan perlu mengambil peran secara aktif.
Selain dukungan berupa akses permodalan, BUMN perlu mengambil peran dalam kegiatan pendampingan serta edukasi agar pelaku UMKM mampu meningkatkan kemampuan dan jangkauan pasarnya secara digital.
UMKM Perlu Pembinaan
"Kita sudah sama-sama saksikan produk-produk UMKM kita, dibina dilakukan kurasi, monitor, dipromosikan ternyata tidak kalah dengan produk - produk pabrikan. Kita tentu berharap tidak hanya ini saja. Tetapi ke depan, BUMN kita melangkah lebih jauh lagi mengatasi problem UMKM," katanya.
Baca juga: Penguatan Data UMKM Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Selanjutnya, menurutnya, ada tiga hal yang perlu menjadi concern untuk pengembangan UMKM. Pertama, kehadiran rumah produksi bersama (factory sharing) bagi pelaku UMKM. Rumah produksi bersama bagi para pelaku UMKM mempermudah untuk mengelola bahan mentah menjadi produk jadi.
Baca juga: Wamendag Tegaskan Komitmen Pemerintah Kembangkan UMKM
"Kedua, rumah packaging. Ini persoalan tersendiri karena ternyata banyak UMKM yang mengeluhkan, ketiadaan packaging yang seragam di pasar. Contohnya, alumunium foil itu ada tetapi (suplainya) tidak stabil, sekarang ada yang warnanya sesuai pesanan. Besok tidak ada, sehingga menganggu untuk melakukan brand image UMKM itu," terang Sarmuji.
Kemudian, keberadaan rumah kurasi untuk proses penyeleksian terhadap produk UMKM yang terdaftar sebelum produk tersebut dapat dinaikkan kelasnya. Dengan kurasi ini maka setiap produk memiliki standar mutu dan kelayakan bagi konsumen.
"Kalau tiga hal ini saja bisa dilakukan oleh UMKM kita insya allah akan maju, go digital, go online bahkan go global," pungkas dia. (S-4)
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik, menegaskan upaya ini menjadi langkah konkret perluasan keterlibatan UMKM dalam rantai pasok program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satu yang memanen berkah FORNAS VIII 2025 NTB yaitu sektor UMKM. Pengusaha oleh-oleh turut mendapat berkah dari event tersebut.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) RI meresmikan Export Center di Kota Balikpapan dan Kota Batam secara bersamaan. Di Balikpapan, Export Center diresmikan di Galeri UMKM Kalimantan Timur.
Tutola menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi Identitas melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang di Kawan Nusantara Identitas.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Forum ICEF-IPFE 2025 perkuat digitalisasi pengadaan dan peran UMKM demi percepatan ekonomi nasional berbasis produk dalam negeri.
Apindo dan Kemenperin Minta Gubernur Kaji Ulang Larangan AMDK di Bal
Arief juga mendorong agar dapat pula melakukan pendaftaran izin edar Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) terdekat.
Global Sources Indonesia merupakan pameran dagang internasional yang dirancang untuk mendorong efisiensi dan pertumbuhan pelaku usaha Indonesia.
Para pelaku usaha ultra mikro yang dianggap menjadi tulang punggung perekonomian di daerah maupun nasional yang memiliki pengaruh besar atas tumbuhnya perekonomian negara.
PEREKONOMIAN Indonesia diperkirakan tidak akan mampu tumbuh menembus 5% hingga tahun depan. Ketidakpastian ekonomi dunia dan kondisi domestik yang dinilai tengah tertekan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved