Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PERUSAHAAN bidang jasa konsultasi, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan kisaran harga Rp100-Rp110 per saham.
ITSEC Asia menargetkan dapat menghimpun dana segar sebanyak-banyaknya Rp110,96 miliar atau setara dengan 15,64% dari total modal ditempatkan.
Baca juga: Anggota Erajaya Group, Eral Tawarkan Saham 20% ke Publik
Direktur Utama ITSEC Asia Andri Hutama Putra menjelaskan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi efek rencananya digunakan perseroan untuk modal kerja, perluasan tim cybersecurity, dan R&D.
"Selanjutnya, pengembangan produk, peningkatan alat teknologi dan berbagai rencana taktis untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan," kata Andri, di Jakarta, Selasa (18/7).
ITSEC Asia saat ini telah mengantongi surat pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan masa penawaran awal bagi calon investor sejak 14-21 Juli 2023.
Masyarakat selaku calon investor dapat menghubungi pihak penjamin emisi efek ITSEC Asia yakni, Mirae Asset Sekuritas untuk melakukan pemesanan saham ITSEC Asia dengan kode emiten CYBR.
Baca juga: Resmi IPO, Vektor Terima Pendanaan Rp875 Miliar
Andri juga menyampaikan prospek pertumbuhan industri teknologi keamanan siber di Indonesia saat ini masih sangat luas.
Perseroan melihat masih luasnya segmen pasar yang dapat digarap itu mendorong perseroan melakukan aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO.
"Langkah IPO ini sebagai bentuk penguatan bisnis dan reputasi perseroan untuk mendukung strategi dan taktik perseroan mengembangkan layanan dan menjangkau pasar," kata dia.
Ia menambahkan perseroan juga berhasil meningkatkan pendapatan bersih sebesar 154% pada periode pertama 2022 dibandingan dengan periode pertama 2020.
"Kemudian, pada 2021 tumbuh 60,93% daripada periode sama 2020, dan pada 2022 tumbuh 58,07% daripada periode sama 2021," ujarnya.
Adapun total pendapatan bersih diperoleh dari laporan konsolidasi perseroan yang beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Australia.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masuk di Dalam 10 Besar IPO Global Kuartal I-2023
Pertumbuhan bisnis ini, lanjut dia, menjadi tolok ukur kesuksesan ITSEC Asia menjadi salah satu perusahaan keamanan informasi yang terdepan dan terpercaya di industri ini.
“ITSEC Asia terus berkomitmen membangun ekosistem keamanan siber yang mumpuni di Indonesia. Pertumbuhan bisnis ini hasil dari kepercayaan klien dan pasar pada layanan dan solusi ITSEC Asia dalam menjawab tantangan keamanan siber terkini bagi perusahaan dan organisasi."
"Melalui langkah IPO ITSEC Asia, lebih luas kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya ITSEC Asia menciptakan ekosistem digital yang aman untuk masa depan,” tutup Andri.
ITSEC Asia adalah salah satu perusahaan cyber security terbesar di Asia Pasifik yang memberikan layanan cyber security di 17 negara di wilayah Asia Pasifik, Australia, dan Selandia Baru. (RO/S-2)
Prasetyo menilai penolakan tersebut dikarenakan ketidakpahaman kondisi PAM Jaya saat ini.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Banyak perusahaan belum memahami bahwa serangan siber tidak hanya menargetkan data, tetapi juga bisa mengganggu operasional hingga merusak reputasi perusahaan di mata publik.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis.
BADAN Usaha Milik Ansor (BUMA), melalui anak usaha PT Sahabat Kokoh Teknologi, menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi asal Singapura, Toffs Technologies.
Ancaman dari pelaku kejahatan siber berkembang jauh lebih cepat dibanding perkembangan kerangka kerja keamanan tradisional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved