Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERUSAHAAN pertambangan dan pengolahan mineral, PT Asdah Mineral Indonesia menggandeng PT Industri Kimia Nusantara Jaya dalam pelaksanaan pekerjaan studi kelayakan (feasibility study) dan penerapan teknologi hydrometalurgi dengan kapasitas 20 ton bijih nikel dan base metal lainnya.
Kerja sama itu menjadi langkah strategis bagi PT Asdah Mineral Indonesia dalam mengembangkan industri Pengolahan di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Dengan adanya teknologi Hydrometalurgi yang ramah lingkungan, Asdah Minearl berharap dapat menjadi tonggak dasar perencanaan pembangunan smelter nikel dan base metal yang inovatif.
Teknologi Hydrometalurgi merupakan metode pemrosesan bijih logam menggunakan pelarut air atau asam yang dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi tradisional. Dengan menerapkan teknologi ini, PT Asdah Mineral Indonesia berharap dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap pembangunan berkelanjutan.
Baca juga : Pengamat: Kinerja BUMN Membaik Setelah Jadi Perusahaan Terbuka
Selain itu, Asdah Mineral Indonesia juga telah menandatangani MoU kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Kolaka Utara. Ketua KADIN Kolaka Utara Sainuddin mengatakan, Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dan komunitas bisnis lokal.
"PT Asdah Mineral Indonesia berkomitmen untuk melibatkan dan memberdayakan pelaku bisnis lokal dalam proyek ini, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat," ujar Sainuddin.
Baca juga : Wamen BUMN: Penyelesaian Tol Trans Sumatra Tahap 1-2 Butuh Dana Rp30 T
CEO PT Asdah Mineral Indonesia Saprillah Amir DM mengatakan, penerapan teknologi Hydrometalurgi akan membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia, khususnya dalam pengembangan smelter nikel dan base metal yang ramah lingkungan.
"Kami berharap kerjasama ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat industri pertambangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara," katanya.
Proyek kerja sama itu diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Kabupaten Kolaka Utara dan Sulawesi Tenggara secara keseluruhan. Selain itu, dengan penerapan teknologi Hydrometalurgi yang ramah lingkungan, diharapkan industri pertambangan dan pemurnian di Indonesia dapat berkontribusi lebih baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Kerja sama itu juga mendorong kemandirian teknologi anak bangsa. Dalam proyek ini, PT Asdah Mineral Indonesia berupaya untuk melibatkan tenaga ahli dan insinyur lokal untuk mendukung perencanaan, implementasi, dan pengembangan teknologi Hydrometalurgi.
"Kemandirian teknologi merupakan aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Dengan memiliki teknologi sendiri, sebuah negara dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor teknologi dari luar, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," imbuh Saprillah.
Pentingnya kemandirian teknologi juga tercermin dalam Visi Indonesia 2045 yang mengarah pada Indonesia sebagai negara maju yang berdaulat di segala aspek, termasuk teknologi. Melalui kerjasama itu, PT Asdah Mineral Indonesia memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengembangkan dan menerapkan teknologi Hydrometalurgi secara mandiri.
Dengan adanya pengembangan teknologi Hydrometalurgi dalam skala nasional, Indonesia dapat mengurangi impor teknologi sekaligus meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan serta pengolahan nikel dan base metal lainnya.
Direktur Utama PT Industri Kimia Nusantara Jaya Kennard Alfred Wiradinata mengatakan, selain nikel, base logam lainnya yang dihasilkan melalui penerapan teknologi hydrometalurgi oleh Asdah Mineral Indonesia juga memiliki potensi besar dalam mendukung sektor-sektor vital di Indonesia.
"Produk-produk ini dapat digunakan secara langsung dalam sektor pertanian, industri manufaktur, dan sektor lainnya, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ungkapnya.
Dalam sektor pertanian, produk base logam hasil dari teknologi Hydrometalurgi dapat digunakan untuk pembuatan pupuk atau sebagai bahan tambahan dalam pemupukan.
Pupuk dengan kandungan base logam yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, sehingga mendukung pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi impor pupuk dan mengembangkan industri pupuk dalam negeri.
Di sektor industri manufaktur, base logam yang dihasilkan melalui teknologi Hydrometalurgi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi berbagai produk manufaktur.
Dengan memiliki pasokan yang cukup dan berkualitas tinggi, industri manufaktur di Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal. Hal ini akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan nilai tambah dalam negeri.
Selain itu, dengan menggunakan base logam hasil teknologi Hydrometalurgi secara langsung di dalam negeri, produk-produk tersebut tidak perlu diekspor ke negara maju untuk kemudian dijadikan produk turunan dan dikonsumsi kembali di Indonesia. Dengan demikian, nilai tambah dari produk tersebut akan tetap berada di dalam negeri, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia.
Penerapan teknologi Hydrometalurgi oleh Asdah Mineral Indonesia tidak hanya berfokus pada produksi base logam, tetapi juga pada pengembangan industri pengolahan dan pemanfaatan produk-produk tersebut. Melalui kerjasama dengan berbagai sektor, perusahaan ini berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri dan mendukung pengembangan sektor-sektor vital di Indonesia. (Z-5)
PT Hariff Dipa Persada, perusahaan teknologi pertahanan swasta nasional menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group,
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
Samsung menyebut beberapa teknologi yang dihadirkan Apple terlihat familiar, dengan maksud sudah lebih dulu dimiliki oleh Samsung.
Tail 2 jadi kamera pertama yang memungkinkan rotasi vertikal 90 derajat dalam kualitas 4K tanpa cropping.
Poco kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan meluncurkan seri F7 terbaru, termasuk Poco F7 Ultra dan Poco F7 Pro. Seri ini tidak hanya menawarkan kecepatan luar biasa
Jika di Jawa Timur ada industri besi dan logam Ngingas-Sidoarjo Kalsel juga memiliki industri besi dan logam Nagara (Daha) di Hulu Sungai Selatan.
EKONOMI Indonesia tumbuh sebesar 5,05% di tahun 2023 secara c to c. Diketahui, lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan atau manufaktur.
Upaya GRP juga menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional makin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global.
Para perajin lokal menyesalkan bahwa seni ukir logam ini masih kurang dihargai di dalam negeri dan kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
Perusahaan optimistis dapat mendukung proyek-proyek energi terbarukan berkat produk-produk yang dihasilkan dengan prinsip memperhatikan lingkungan.
Sebagai salah satu pemain utama dalam industri baja, GGRP mampu mencatatkan penjualan US$945,5 juta pada 2022 dengan volume penjualan sekitar 7% dari konsumsi baja di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved