Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BANK Indonesia telah melakukan penyesuaian tarif merchant discount rate (MDR) dari 0% menjadi 0,3% pada tiap transaksi layanan QRIS yang dibebankan kepada usaha mikro.
MDR merupakan tarif yang wajib dibayarkan merchant/pedagang pada bank sebagai biaya transaksi dalam penggunaan layanan pembayaran melalui QRIS. Besarnya MDR dan distribusi MDR ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia meminta agar merchant/ pedagang tidak membebankannya ke pembeli.
Menanggapi hal tersebut, pemilik kedai Elman Kopi, Nurmansyah, mengatakan sebenarnya harga yang selama ini dikenakan ke pedagang mikro tidak 0% ataupun 0,3% seperti yang Bank Indonesia terapkan.
Baca juga: Ketika QRIS Rawan Disalahgunakan
Beberapa pihak perantara sistem pembayaran menerapkan beban MDR atas penggunaan QRIS pada rentang 0,7% seperti Gopay, Dana, LinkAja, Shopeepay. Sedangkan Akulaku menerapkan MDR 1% dan Ovo menerapkan biaya MDR 1,5% dann Kredivo, Alipay, dan WeChat sebesar 2%.
"Tidak semuanya membebankan 0,3%. Tergantung dari platformnya apa. Masing-masing sistem pembayaran tarifnya beda," kata Nurman saat dihubungi, menjelaskan berdasarkan aplikasi pembukuan keuangan digital yang dia miliki, (4/7).
Baca juga: Kabar Bagus, Tingkat Inflasi Indonesia Diprediksi Bakal Terus Turun
Sedangkan transaksi pembayaran menggunakan QRIS melalui aplikasi mobile banking langsung, dia katakan berada di 0,3%. Adapun dampaknya ada namun tidak signifikan, meski terpikirkan secara bisnis menaikan harga produk barang yang dia jual.
"Seharusnya harga sih naik. Tapi di lapangan tidak bisa seperti itu. Pembeli akan sadar bila ada kenaikan barang. Di antara pedagang UMKM saat ini harga bahan baku pun naik, tapi harga produk tidak bisa tiba-tiba naik juga," kata Nurman.
Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO) Edy Misero menjelaskan wajar pengenaan sekian persen biaya jasa aplikasi digital dari penyedia sistem pembayaran kepada pelaku UKM dan mikro. Hal ini untuk memperbesar potensi pembelian dari pelanggan.
"Pelaku UKM harus menerima itu dengan tenang, tidak gaduh, karena kalau kita menerima jasa QRIS, konsekuensinya membayar jasa MDR 0,3% itu, dari profit harga barang 10%. Itu masih bagus dibandingkan tidak bersedia membeli jasa 0,3% itu, berdampak pada omset yang jauh turun," kata Edy.
Sebab saat ini masyarakat juga sudah membayar digital melalui pihak ketiga dan pedagang harus menyesuaikan. Sehingga penting menjaga keinginan dan kemampuan beli dari pelanggan.
"Yang penting pengawasan pengenaan MDR yang sama rata dan kualitas teknologi dari penyedia sistem pembayaran tersebut. Sehingga tidak merugikan penjual dengan berbagai alasan sistem pembayaran sedang rusak dan tidak berhasil bertransaksi," kata Edy.
Sebelumnya pada paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Mei lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ada sedikit penyesuaian tarif merchant discount rate (MDR) QRIS bagi merchant usaha mikro menjadi 0,3%.
Namun, tarif baru MDR QRIS tersebut masih di bawah ketentuan lama yang harusnya dikenakan 0,7% bagi merchant.
"Penyesuaian (0,3%) efektif sejak 1 Juli 2023," ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI, Kamis (22/6). (Z-7)
Kali ini, KAI meresmikan UMKM Creative Space di kawasan Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Inabuyer B2B2G Expo 2025 jadi Ajang Perbesar Belanja Produk UMKM oleh Pemerintah/BUMN dan Swasta
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Takalar.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
BANK Indonesia (BI) terus mempercepat transformasi sistem pembayaran nasional menuju era digital.
TRANSAKSI menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren positif.
Kedua sistem ini, QRIS dan Project Nexus, sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mendorong pelajar asal Indonesia untuk mengambil studi di 'Negeri Matahari Terbit'.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan perbankan digital terbaik bagi nasabah.
Bank Indonesia mencatat, sebanyak 38,1 juta UMKM telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved